Fuel Terminal Saumlaki Gelar Sosialisasi Penanganan Kebakaran

February 17, 2025
GridArt_20250217_130539194

Saumlaki, MediaTifaTanimbar.Id – Fuel Terminal Saumlaki bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Tanimbar menggelar Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran Berkala Kecil dan Keadaan Darurat Ring 1 di Olilit Barat, Senin (17/2/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) PT Pertamina Patra Niaga Tahun 2025.

Kegiatan yang dipusatkan di lingkungan kantor Fuel Terminal Saumlaki ini diikuti oleh perwakilan 14 rukun dari Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat, enam petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP, serta tim pemadam dari Fuel Terminal Saumlaki.

Fuel Terminal Manager Saumlaki, Anli Lagalima, menyatakan, sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bahaya kebakaran, terutama di lingkungan rumah tangga.

“Memperingati Bulan K3 Pertamina Patra Niaga Tahun 2025, Fuel Terminal Saumlaki bekerja sama dengan pemadam kebakaran untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran,” katanya.

Anli Lagalima, Fuel Terminal Manager Saumlaki

Ia menekankan bahwa kehadiran Pertamina sebagai bagian dari roda perekonomian di Tanimbar harus diiringi dengan upaya proaktif dalam menjaga keselamatan dan mengurangi risiko kebakaran.

“Kebersamaan ini harus terus kita jaga karena keselamatan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi seluruh elemen masyarakat,” ujar Lagalima.

Materi sosialisasi disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran pada Dinas Satpol PP Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Julianus Batmomolin. 

Dalam pemaparannya, Julianus menjelaskan berbagai faktor penyebab kebakaran, mulai dari kelalaian dalam penggunaan listrik, kompor, rokok, lilin, hingga faktor alam seperti petir dan embun.

Pemaparan materi oleh Julianus Batmomolin

Ia juga menyoroti pentingnya memahami unsur utama penyebab kebakaran yang dikenal sebagai segitiga api, yakni bahan bakar, oksigen, dan panas. Jika salah satu unsur ini dihilangkan, kebakaran dapat dicegah atau dipadamkan lebih cepat.

Selain itu, sosialisasi juga membahas berbagai metode pemadaman kebakaran, seperti pendinginan untuk menurunkan suhu api, pembatasan oksigen untuk menghambat penyebaran api, serta penghentian reaksi rantai pembakaran agar api tidak terus menyala.

“Kesadaran masyarakat menjadi salah satu faktor utama dalam upaya pencegahan kebakaran. Lingkungan pemukiman sering kali menjadi area yang rentan terhadap kebakaran akibat penggunaan bahan bangunan yang mudah terbakar, kelalaian dalam memasak, serta kurangnya pengawasan terhadap anak-anak,” katanya

Oleh karena itu, Julianus berharap, edukasi ini terus dilakukan agar masyarakat lebih waspada dan sigap dalam menghadapi potensi kebakaran.

“Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan memperkuat kerja sama dalam upaya pencegahan serta penanganan kebakaran di Kepulauan Tanimbar,” tambahnya.

Simulasi pemadaman kebakaran oleh peserta

Setelah sesi materi, peserta mengikuti simulasi pemadaman kebakaran. Dalam simulasi ini, penyelenggara menyiapkan media yang terbakar, lalu peserta secara bergantian mencoba memadamkannya menggunakan karung goni basah.

Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam menangani kebakaran kecil sebelum api semakin membesar dan sulit dikendalikan.

Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol sinergi antara masyarakat, Pertamina, dan pihak pemadam kebakaran dalam menjaga keselamatan bersama. 

(TT -001)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?