Pastor Ponsio Ajak WKRI Jadi Agen Perubahan Bagi Kesejahteraan Perempuan dan Anak

June 26, 2025
IMG-20250626-WA0033(1)

Saumlaki, mediatifatanimbar.id – Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Olilit Barat menggelar rekoleksi dengan tema “Berjalan Bersama dalam Pengharapan Mewujudkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak”, pada Selasa, (24/6/2025).

Rekoleksi yang dibawakan oleh Pastor Ponsianus Ongirwalu, Pr ini berlangsung di Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat dan bertujuan untuk memperkuat semangat pelayanan dan mengajak para perempuan Katolik menjadi agen perubahan dalam gereja dan masyarakat.

Dalam pemaparan materinya, Pastor Ponsio – Vikaris Episkopal Kevikepan Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya ini menegaskan pentingnya panggilan dan peran wanita Katolik dalam berbagai aspek kehidupan, baik di dalam keluarga, komunitas, gereja, maupun ruang publik. 

“Wanita Katolik dipanggil bukan hanya untuk mendampingi keluarga secara rohani, tetapi juga menjadi suara bagi keadilan dan kesejahteraan, khususnya bagi perempuan dan anak,” tegasnya.

Fokus pada Isu Kesejahteraan dan Tantangan Sosial

Rekoleksi ini juga menyoroti pentingnya kesejahteraan perempuan dan anak dalam perspektif iman Katolik. Pastor Ponsio menjelaskan bahwa setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki martabat yang sama sebagai gambar dan rupa Allah. 

Karena itu, gereja Katolik mendorong kesetaraan dan saling melengkapi antara pria dan wanita, serta menjadikan keluarga sebagai pusat utama pertumbuhan iman dan kasih.

Namun demikian, dalam sesi selanjutnya ia juga mengangkat berbagai tantangan yang dihadapi perempuan Katolik, seperti stereotip gender, diskriminasi, kurangnya representasi dalam pengambilan keputusan, serta beban ganda antara peran domestik dan sosial. 

Di sisi lain, berbagai peluang seperti pendidikan, pelayanan gereja, pemberdayaan ekonomi, dan jaringan solidaritas diakui sebagai jalan untuk memperkuat peran perempuan.

Aksi Nyata dan Solidaritas Empatik

Pastor Ponsio mengajak para peserta rekoleksi untuk merefleksikan aksi nyata yang bisa dilakukan dalam mendukung kesejahteraan perempuan dan anak. 

Beberapa bentuk aksi yang disorot antara lain pendampingan bagi ibu hamil, korban kekerasan, dan keluarga rentan; penyediaan pendidikan keterampilan dan pendidikan kesetaraan gender; serta memperkuat advokasi dan kesadaran publik terhadap hak-hak perempuan dan anak-anak.

Solidaritas dan empati pun ditekankan sebagai kunci memperkuat persekutuan dalam pelayanan. 

“Solidaritas bukan sekedar simpati, tetapi menjadi kekuatan yang menggerakkan perubahan nyata,” ungkapnya.

Menutup dengan Refleksi dan Harapan

Di akhir rekoleksi, para peserta diajak untuk merenungkan peran pribadi mereka sebagai agen perubahan. 

Melalui sesi refleksi dan doa, WKRI Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat menyatukan harapan agar setiap perempuan Katolik mampu menjalankan panggilan iman dengan penuh kasih, keberanian, dan semangat memberdayakan sesama.

Rekoleksi ini menjadi momentum penting bagi WKRI Paroki HKY Olilit Barat untuk memperbarui komitmen mereka dalam pelayanan gereja dan masyarakat, serta memperjuangkan kesejahteraan perempuan dan anak secara konkret dan berkelanjutan.

(TT-01)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?