Saumlaki, mediatifatanimbar.id — Di tengah perlambatan musiman awal tahun, ekonomi Kabupaten Kepulauan Tanimbar tetap mencatat kinerja positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada triwulan I 2025, ekonomi Tanimbar tumbuh sebesar 5,01 persen (year-on-year/y-o-y).
Pertumbuhan ini terutama disokong sektor jasa (tersier) yang tampil sebagai penopang utama dengan kontribusi terbesar.
“Pertumbuhan sektor tersier mencapai 5,92 persen (y-o-y), dan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Tanimbar di awal tahun 2025,” ujar Bayu Aji Bachtiar, Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dalam keterangan tertulis yang diterima Tifa Tanimbar, Senin (14/7/2025).
Menurut BPS, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tanimbar didominasi oleh sektor jasa, yang menyumbang 60,31 persen dari total PDRB triwulan I 2025 atas dasar harga berlaku. PDRB triwulan tersebut tercatat sebesar Rp918,07 miliar, atau Rp508,07 miliar berdasarkan harga konstan 2010.
“Tiga perlima ekonomi Tanimbar berasal dari sektor jasa, sehingga ketika sektor ini tumbuh, dampaknya langsung terasa secara luas di seluruh aktivitas ekonomi lokal,” tambah Bayu.
Subsektor transportasi dan pergudangan menjadi penggerak utama dengan pertumbuhan 8,16 persen (y-o-y), disusul perdagangan besar dan eceran, serta akomodasi.
Lonjakan belanja pemerintah juga menjadi katalis penting. Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh 9,58 persen, tertinggi di antara semua komponen pengeluaran.
“Stimulus fiskal awal tahun mendorong aktivitas jasa pemerintah, dan berdampak ganda pada sektor perdagangan, transportasi, hingga jasa keuangan mikro,” terang Bayu.
Sektor Primer Bangkit, Sekunder Melambat
Sementara itu, sektor primer (pertanian, kehutanan, dan perikanan) tumbuh 5,59 persen (y-o-y), mendekati capaian sektor jasa. Panen komoditas lokal dan hasil laut yang meningkat menjadi faktor utama.
“Ini sinyal positif untuk ekonomi pedesaan, khususnya di wilayah pesisir dan sentra tani,” ujar Bayu.
Ia juga menambahkan bahwa pertumbuhan sektor primer turut menjaga ketahanan pangan dan keseimbangan struktur ekonomi daerah.
Sebaliknya, sektor sekunder (industri dan konstruksi) hanya tumbuh 1,19 persen (y-o-y), jauh menurun dari triwulan sebelumnya. Minimnya proyek baru di awal tahun dan belum pulihnya industri pengolahan menjadi tantangan yang harus diatasi.
Peluang Penguatan Ekonomi Berbasis Jasa
Melihat tren tahunan, ekonomi Tanimbar pada tahun 2024 tumbuh 4,97 persen (c-to-c), dengan sektor tersier tumbuh paling tinggi. Tren ini berlanjut di awal 2025, menunjukkan semakin kuatnya orientasi ekonomi daerah pada jasa dan layanan publik.
“Ke depan, sektor tersier masih akan jadi mesin utama. Tapi harus disertai penguatan sektor pendukung seperti transportasi, digitalisasi, serta pemberdayaan UMKM,” ujar Bayu Aji.
Ia juga menyarankan pemerintah daerah untuk fokus pada konektivitas antarpulau, promosi pariwisata, dan akses internet merata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi modern berbasis jasa.
(TT-10)