Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Kepala Puskesmas Saumlaki Kepulauan Tanimbar Apolonia Fenanlampir, mengungkapkan bahwa adanya kerjasama antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Inpex Masela untuk melaksanakan sosialisasi terkait dengan Pencegahan Stunting dan Budaya Hidup Sehat, bertempat di Pustu Desa Bomaki Kecamatan Tanimbar Selatan Kepulauan Tanimbar Rabu 13/12/2023 pkl 10.37 Wit.
“Apolonia Fenanlampir, selaku Kepala Puskesmas Saumlaki dalam Sosialisasinya mengatakan bahwa, ada 3 desa yang kerjasama dengan Puskesmas Saumlaki dan KKKS Inpex Masela Ltd adalah desa Bomaki, Lermatang dan Latdalam. Selanjutnya kata Kapus Saumlaki desa menjadi contoh kongrit bahwa rendahnya Sunting dan gizi kurang adalah desa Bomaki,” bebernya.
Menurutnya, untuk stunting sebelumnya terdapat 11 anak, atas usaha dan kerja keras semua pihak turun menjadi 6 dan hingga saat ini turun lagi menjadi 4 anak, sedangkan gizi kurang 7 anak, 4 anak sudah lolos dari gizi kurang, sisa 4 anak, namun dari hasil posyandu sesuai data terbaru adalah gizi kurang di desa Bomaki, berkurang yakni stunting tinggal 2 anak. Terangnya.
Lebih lanjut, dirinya mengimbau kepada orang tua yang anaknya mengalami stunting tidak harus kecewa dan atau merasa susah mengapa? Stanting itu selamanya anak bukan sakit, tetapi anak itu sehat, hanya bagaiman kita selaku orang tua bagaimana cara untuk menjaga dalam hal ini memberikan makan bermutu ,vitamin dan protein agar IQ anak itu tetap terjamin.
Bantuan dari SKK Migas dan Inpex Masela yang kita terima saat ini berupa bubur ayam, telur, gula susu dan lainnya, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk kita berdayakan makanan lokal seperti, katok, bayam dan lainnya. Apa lagi desa Bomaki ini terkenal dengan bia row dan ikan, semuanya itu tentu memiliki vitamin dan protein yang begitu sempurna untuk pertumbuhan anak.
“Selanjutnya terkait Pelaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kata Ibu Kapus, meskipun kita hidup susah-susah mencari nafkah buat keberlanjutan hidup keluarga, tetapi pastikan anak itu harus bersih, kemudian aktifitas lain di selesaikan, Salah satu contoh perilaku hidup bersih dan sehat adalah membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan yang sering kali menjadi sarana penyebaran bakteri dan virus penyebab penyakit.” pungkasnya.
Sebelum mengakhiri penjelasannya, dirinya menyampaikan bahwa, Anak stunting itu lepasnya di usia 0 samapi 2 tahun dari pihak kesehatan masih bisa dikomunikasikan sehingga berat badan anak tersebut bisa normal kembali, namun ketika anak tersebut sudah diatas dua tahun tentunya kita selaku orang tua wajib memberikan makanan yang sewajarnya untuk menjaga kestabilan kesehatannya, jika tidak maka anak tersebut tetap masuk dalam pelayanan observasi selama 5 tahun tutupnya.
Reporter : (TT-03)
Editor. : Redaksi