Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Guna mengantisipasi korban akibat terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami yang kapan saja bisa terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar , Stasiun Geofisika Saumlaki, menyelenggarakan kegiatan BMKG Goes To School pada sekolah-sekolah yang ada di Tanimbar.
Kepala Stasiun Geofisika Saumlaki, George F. A. Muabuay, menjelaskan kepada media ini bahwa kegiatan tersebut dipusatkan pada tiga sekolah yakni SMP Negeri 1 dan 2, serta SMA Negeri 8 Saumlaki. Selain melakukan sosialisasi tentang kegempaan, pihaknya juga melanjutkan dengan membuat simulasi mitigasi bencana bagi para siswa dan guru. Senin, (03/04/2023).
“Hal ini bertujuan agar ketika gempa bumi terjadi dengan skala yang cukup besar, dan disertai dengan ancaman tsunami, mereka sudah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika berada pada lingkungan sekolah.” Ujar Muabuay.
Diperjelas, kalau tujuan dari kegiatan BMKG Goes To School, kata George, adalah sosialisasi kondisi wilayah KKT dari sudut pandang kebencanaan khususnya potensi kegempaan serta potensi tsunami serta edukasi dalam menghadapi bencana tersebut. Dengan adanya edukasi ini, dirinya berharap, para pelajar ini dapat mengenali potensi kebencanaan di wilayahnya dan meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana tersebut, sehingga para siswa dapat melakukan evakuasi dan penyelamatan secara mandiri.
George menekankan akan pentingnya sosialisasi dan edukasi potensi kebencanaan di wilayah KKT kepada pelajar, karena sosialisasi dan edukasi pada usia dini akan tertanam dalam ingatan lebih dalam.
“Hingga saat ini gempa bumi belum bisa diprediksi, yang bisa kita lakukan adalah waspada dan mempersiapkan diri untuk meminimalisir kerugian yang dapat timbul.” Jelasnya.
Rangkaian kegiatan BMKG Goes To School ini diikuti oleh 150 siswa dari total 3 sekolah. Kegiatan sosialisasi ini membuat antusias dari siswa-siswi sangat tinggi dalam mengikuti paparan materi dari awal sampai akhir kegiatan. Giat ini sudah dimulai sejak tahun 2019 lalu, namun sempat terhenti lantaran terjadinya bencana pandemi covid-19.
Reporter MTT. 02
Editor Redaksi