Bripka Eliseus, Sosok Polisi Humanis Di Tanimbar yang Hadir dengan Hati

April 8, 2025
GridArt_20250408_222103391

Saumlaki, MediaTifaTanimbar.id — Di balik seragam dan tugasnya sebagai penyidik pembantu di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kepulauan Tanimbar, terdapat sosok yang penuh empati, rendah hati, dan berdedikasi tinggi terhadap masyarakat. 

Dialah Bripka Eliseus Eduas, S.H., anggota Polri di Kepolisian Resor Kepulauan Tanimbar, Maluku, yang tak hanya dikenal karena profesionalitasnya dalam menangani kasus, tetapi juga karena kepeduliannya terhadap sesama.

Pekan lalu, Bripka Eliseus mencuri perhatian publik setelah menyerahkan bantuan kursi roda kepada seorang anak difabel di Desa Wermatang, kecamatan Wermaktian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 

Bripka Eliseus menyerahkan bantuan berupa satu unit kursi roda kepada JY, seorang anak yang mengalami kelumpuhan sejak usia dini.

Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada ibu JY dan disaksikan oleh Kepala Desa Wermatang, Benjamin Laian.

Menurut keterangan sang ibu, JY mengalami lumpuh setelah mengalami panas tinggi dan demam saat masih bayi. Meski sempat dirawat selama sekitar satu minggu di rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri, JY tidak dapat kembali pulih secara normal seperti anak-anak lain seusianya.

Sejak saat itu, keluarga mereka juga harus menghadapi duka karena ayah JY meninggal dunia.

Bripka Eliseus mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus silaturahmi untuk meringankan beban yang dialami keluarga tersebut.

Ia berharap, langkah ini dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian, khususnya dalam penanganan kasus-kasus yang berkaitan dengan perlindungan terhadap anak.

“Saya hanya ingin membantu sebisanya dan menyampaikan bahwa kami dari kepolisian juga hadir untuk mendengar dan peduli,” ujarnya.

Aksi kemanusiaan itu bukanlah yang pertama, melainkan bagian dari gaya kepemimpinan personalnya yang memadukan tugas negara dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Menjadikan Hukum sebagai Alat Perlindungan, Bukan Ketakutan

Sebagai penyidik di Unit PPA, Bripka Eliseus kerap menangani kasus-kasus sensitif seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Namun, pendekatannya selalu berlandaskan kasih, dialog, dan pemahaman. 

Ia meyakini bahwa hukum harus menjadi pelindung, bukan sekedar alat penjera. 

Dalam menjalankan tugasnya, ia mengedepankan pendekatan yang adil dan empatik, terutama kepada korban.

“Anak-anak dan perempuan adalah kelompok rentan yang perlu dilindungi, bukan diposisikan sebagai pihak lemah. Di situlah kita harus hadir sebagai polisi yang memahami, bukan sekadar menindak,” ungkapnya kepada Tifa Tanimbar, Selasa (8/4/2025).

Sahabat Anak dan Keluarga

Tak sedikit warga yang menyebutnya sebagai ‘Sahabat Anak’. Gelar ini bukan tanpa alasan. Di beberapa desa, Bripka Eliseus dikenal karena kegemarannya mengunjungi keluarga-keluarga yang sedang menghadapi masalah. Ia datang bukan untuk membawa surat panggilan atau interogasi, tetapi untuk mendengarkan dan memberi solusi.

Kegiatan pemberian kursi roda di Wermatang hanyalah satu dari sekian aksi nyata Bripka Eliseus. Ia juga kerap menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu anak-anak yang membutuhkan perlengkapan sekolah atau perawatan kesehatan.

Kepedulian yang Tumbuh dari Pengalaman Hidup

Kepedulian sosial yang tinggi dari Bripka Eliseus bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba. Ia berasal dari keluarga sederhana dan pernah merasakan kerasnya perjuangan hidup. 

Pengalaman itulah yang membentuk karakternya menjadi sosok yang peka terhadap penderitaan orang lain.

“Kita bisa tegakkan hukum, tapi jangan sampai kehilangan sisi kemanusiaan. Menolong bukan melemahkan wibawa polisi, justru menunjukkan bahwa kekuatan sejati ada pada hati yang peduli,” katanya.

Teladan Bagi Aparat dan Generasi Muda

Di tengah sorotan tajam terhadap institusi kepolisian, kehadiran figur seperti Bripka Eliseus memberi angin segar. Ia adalah bukti bahwa polisi dapat menjadi pelayan masyarakat yang rendah hati, bijaksana, dan berintegritas. Tak heran jika ia kerap menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawat maupun anak-anak muda yang bercita-cita menjadi aparat penegak hukum.

Dengan komitmen tinggi pada keadilan dan nilai kemanusiaan, Bripka Eliseus Eduas menunjukkan bahwa pengabdian sejati tak hanya diukur dari pangkat dan jabatan, tetapi dari seberapa besar hati yang ia berikan kepada sesama.

(TT-01)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?