Dari Kabiarat Wabup Tanimbar Canangkan Desa Cantik 2025, Transformasi Pembangunan Berbasis Data

May 24, 2025
IMG-20250524-WA0060

Kabiarat, Media Tifa Tanimbar – Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanal, secara resmi mencanangkan program Desa Cinta Statistik (Cantik) 2025 di Balai Desa Kabiarat Raya, Sabtu pagi (24/5/2025).

Program yang digagas Badan Pusat Statistik (BPS) Tanimbar ini bertujuan membangun budaya literasi data di tingkat desa, mendorong perencanaan pembangunan yang akurat, dan menguatkan transparansi melalui pemanfaatan teknologi.  

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Juliana menekankan bahwa otonomi desa hanya bisa optimal jika didukung data yang andal.

Mengutip Undang-Undang Desa No. 6 Tahun 2014, Ratuanak mengatakan, “Desa memiliki kewenangan mengatur diri sendiri, tetapi tanpa data, kebijakan bisa salah sasaran. Bagaimana kita tahu berapa rumah tangga yang belum punya akses air bersih atau kondisi infrastruktur jika datanya tidak akurat,” ujarnya. 

Dari Intuisi ke Data: Kabiarat Jadi Desa Percontohan

Juliana menggambarkan visi Desa Cantik sebagai “desa yang cerdas mengelola data”, di mana profil desa, RPJMDes, hingga alokasi anggaran berbasis fakta lapangan. 

“Bayangkan desa yang tahu persis jumlah penduduk rentan, kondisi jalan, atau rumah tanpa sanitasi. Itu bukan mimpi—Desa Kabiarat akan jadi pionirnya,” ujarnya.  

Program ini akan melibatkan pelatihan intensif oleh BPS bagi perangkat desa, pendampingan oleh Diskominfo, Bappeda, dan dinas terkait, serta penguatan sistem informasi desa berbasis digital. 

“Ini bukan sekadar pelatihan statistik, tapi investasi peradaban untuk membangun budaya cinta data,” tegas Juliana.  

Tiga Pilar Utama Desa Cantik

Data sebagai Aset Pembangunan. Juliana mencontohkan, data akurat tentang kemiskinan atau infrastruktur akan memandu prioritas pembangunan. RPJMDes harus disusun berdasarkan peta masalah riil, bukan asumsi.

Digitalisasi Data Desa

Desa didorong memanfaatkan teknologi untuk menyimpan, mengakses, dan memutakhirkan data secara efisien. Transparansi dan Akuntabilitas. Data terbuka akan memudahkan masyarakat memantau anggaran, misalnya alokasi bantuan sosial atau pembangunan jalan.  

Kolaborasi Multisektor

Wakil Bupati menegaskan, suksesnya Desa Cantik bergantung pada sinergi seluruh pihak. “BPS, Diskominfo, Bappeda, OPD, hingga camat harus bergerak bersama. Ini tanggung jawab kolektif!,” cetus Ratuanak. 

Ia juga mengapresiasi BPS Tanimbar yang konsisten memperkuat statistik dari tingkat desa.  

 

Pada penutup acara, Juliana secara resmi membuka program ini dengan pesan: “Mari beralih dari intuisi ke bukti, dari asumsi ke akurasi. Desa Cantik harus jadi awal transformasi pembangunan Tanimbar yang terukur dan tepat sasaran.”  

(TT-10)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?