Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Larat, mediatifatanimbar.id- Dalam sesi kelima debat perdana, calon bupati nomor urut 03, dr. Juliana Ratuanak menyampaikam pertanyaan kepada paslon nomor urut 1 tentang bagaimana persoalan Stunting dengan pengaruhnya terhadap mutu dan kualitas pada dunia pendidikan.
Pertanyaan tersebut tentu direspon baik oleh paslon nomor urut 01, calon Bupati Adolof Bormasa.
“Untuk mengatasi stunting di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, lebih dominan adalah kerja sama dengan semua pihak seperti Pemerintah Desa, dan dibantu oleh Babinkamtibmas, Babinsa serta di bidang lain. Sama-sama berkolaborasi untuk melakukan penelitian serta memantau langsung dan dapat memastikan masyarakat mana yang dikategori mengalami stunting dalam hal ini gizi buruk, sesegera mungkin diinformasikan untuk ditangani,” ungkap Bormasa.
Menurut Calon Bupati nomor urut 01 tersebut, masyarakat di Tanimbar ini tidak semuannya mengalami stunting, tetapi hanya di daerah tertentu seperti di pulau-pulau. Sehingga jika mendapat kepercayaan sebagai bupati dan wakil bupati pada peeiode 2024-2029 maka, akan diambil langkah cepat termasuk penganggaran untuk menangani permasalahan stunting.
“Salah satu program unggulan kami adalah mengatasi stunting dan menjamin gizi anak. Setiap ibu hamil 3 bulan pertama dan 3 bulan persiapan persalinan maka Pemerintah Daerah akan memberikan bantuan dana senilai Rp.1 juta perbulan sesuai kekuatan keuangan daerah. Hal ini untuk menjamin bayi selama masih dalam kandungan dan juga persiapan kebutuhan lain saat persalinan. Jadi ibu-ibu hamil selama 6 bulan akan dijamin oleh pemerintah per-enam bulan Rp. 6 juta. Sehingga anak itu lahir dapat dipastikan sehat,” terang Bormasa.
“Setiap anak yang lahir, sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk harus hadir untuk melihat hal itu. Bukan melayani hal lain yang tidak dipastikan keuntungannya bagi negeri ini.” Tandas Bormasa.
Untuk mencegah stunting sangat membutuhkan kepedulian semua pihak seperti TNI-POLRI, Ibu-ibu PKK, dan lainnya untuk saling berkoordinasi dan bekerja keras demi mengantipasi terjadinya stunting di sejumlah warga desa yang tersebar di Kabupaten yang berjuluk bumi duan lolat ini.
Dirinya menuturkan, penanganan stunting pernah dilakukan saat menjabat sebagai Kapolres di 3 (tiga) Kabupaten di provinsi Maluku.
“Jadi untuk paslon nomor urut 01, Bormasa-Serin sudah tidak lagi diragukan untuk mempersiapkan generasi yang sehat dan kuat di daerah ini,” ujarnya.
Selanjutnya pihak moderator berikan waktu kepada paslon nomor urut 3 untuk memberikan sanggahan.
Menurut calon wakil bupati nomor urut 3 dr.Yuliana Ratuanak terkait penjelasan dari calon bupati paslon nomor urut 01 Adolof Bormasa tentu dapat direspon baik, namun menurut Ratuanak, yang bertanggung jawab bukan sebatas yang dijelaskan tadi, tetapi untuk mengatasi stunting semua lini wajib bertanggung jawab secara bersama-sama demi menjamin generasi yang sehat dan kuat menuju seratus tahun mendatang.
(TT-03)