Dinas PMD Diduga Hambat Pelaksanaan TMMD ke-123 di Arui

March 7, 2025
1000693304

Arui Das, MediaTifaTanimbar.id — Pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 di Desa Arui Bab dan Desa Arui Das, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, kini telah memasuki hari ke-17 dari total 30 hari. 

Pendanaan dalam program ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan melalui pos anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).

Pekerjaan Terhambat Karena Kurang Material 

Berdasarkan pantauan media ini di lapangan, dalam seminggu terakhir, kegiatan TMMD mengalami hambatan akibat keterbatasan material seperti semen, paku, baut, batu, pasir, papan, sekop, dan sebagainya.

Papan dan rep yang sesuai RAB seharusnya masing-masing berjumlah 3 kubik, namun hingga saat ini, Dinas PMD baru menyediakan 1 kubik papan dan 1 kubik rep. Padahal, pembangunan talud di Arui Das sudah memasuki tahap pembuatan leher dan kepala talud. Selain itu, sekop yang dijanjikan akan ditambah ke masing-masing RT hingga kini belum tersedia.

Material yang paling mendesak, seperti semen, sering kali terlambat didistribusikan oleh Dinas PMD dengan berbagai alasan. Padahal, ketersediaan semen sangat penting untuk kelanjutan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Arui Bab dan talud di Arui Das, sehingga proses pekerjaannya selesai tepat waktu.

Menurut keterangan warga, kedua proyek TMMD ini sudah tertuang dalam RAB, namun penyaluran bahan-bahan material yang dianggarkan sering kali terhambat dan terlambat.

“RAB kebutuhan semen kan sudah ada, seharusnya jangan lagi memperhambat suplai semen. Ketika stok semen berkurang dan habis, kami sering dengar Satgas telepon minta, tetapi selalu ada alasan. Misalnya, waktu permintaan mepet, tidak tersedia kendaraan untuk mengangkut semen, masih ada urusan dengan DPRD, kekurangan anggaran, harus tunggu bupati, dan berbagai alasan lain,” ujar Alfonsius Lolonlun, salah seorang warga yang terlibat aktif dalam TMMD.

Rapat Desa Arui Bab terkait kendala pasokan material pembangunan talud TMMD 123

Alasan Yang Tak Bisa Dibenarkan

Salah seorang anggota Satgas TMMD yang dikonfirmasi mengungkapkan bahwa pekerjaan sering terlambat karena habisnya stok material yang disuplai Dinas PMD.

“Semen itu harus ada setiap hari karena kalau yang didrop hanya 90 karung, sehari saja sudah habis. Jadi, kami harus menunggu lagi pengiriman semen dari Saumlaki,” jelas anggota Satgas tersebut.

Menurutnya, proses menunggu inilah yang membuat pekerjaan terhambat. Semen yang diminta ke Dinas PMD untuk segera dikirim, baru tiba dua atau tiga hari kemudian.

“Kami minta semen untuk segera dikirim, tapi baru datang satu atau dua hari kemudian. Misalnya, permintaan semen untuk hari Jumat kemarin, baru dikirim hari Senin. Kami minta hari Senin untuk stok hari Selasa, baru dikirim hari Rabu,” terangnya.

Pengakuan Pemdes

Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Arui Das, Matheus Kandunmas, membenarkan adanya kendala keterlambatan material dari Dinas PMD. Menurutnya, hal ini sering kali membuat masyarakat kecewa dan kurang bersemangat.

“Benar bahwa ketersediaan material sering kali terlambat. Misalnya, pengadaan semen yang datang ke desa itu terlambat. Masyarakat menginginkan suplai semen dua atau tiga ret sekaligus, tapi kenyataannya yang datang hanya satu ret per hari. Ini membuat masyarakat kurang semangat karena kalau bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 11, semennya sudah habis karena hanya ada 90 karung semen,” keluh Matheus Kandunmas.

Ia juga menekankan bahwa waktu pelaksanaan yang semakin singkat membutuhkan ketersediaan material yang memadai.

“Waktu kita sudah semakin singkat, tinggal 13 hari lagi. Kalau semen datangnya terlambat seperti ini, tanggal 15 itu sudah harus masuk tahap finishing. Kalau begini terus, pasti tidak akan mencapai target. Harapannya, semen harus terus disuplai agar masyarakat bisa bekerja sampai sore dan target bisa tercapai tepat waktu,” pinta Kandunmas.

Ada Kekuatiran Pekerjaan Tak Sesuai Target Waktu

Hingga hari ke-17, pembangunan talud di Desa Arui Das telah memasuki tahap pembuatan leher dan kepala talud. Namun, ketersediaan material seperti semen, papan, dan rep masih belum memadai.

Sementara itu, pembangunan Pustu di Arui Bab telah mencapai tahap penutupan atap. Dalam prosesnya, para pekerja bahkan harus meminjam semen sebanyak 40 karung untuk pengecoran dan plester karena suplai semen dari Dinas PMD yang sering kali terlambat.

Hingga berita ini disiarkan, pihak Dinas PMD belum berhasil dikonfirmasi.

(TT – 10)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?