Teinaman, Mediatifatanimbar.id – Warga Desa Teinaman, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, dibuat geger dengan kemunculan tiba-tiba batuan besar dan material lumpur dari bawah permukaan pasir pantai.
Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada Senin, 30 Juni 2025, di pesisir pulau kecil yang terletak di sebelah Barat Daya Pulau Yamdena, Kepulauan Tanimbar.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Desa Teinaman, Markus Manehok (53), fenomena tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petani bernama Orgenes Lololuan sekitar pukul 15.00 WIT, saat kembali dari kebun. Karena hari sudah sore, pemerintah desa bersama BPD dan tokoh agama baru mendatangi lokasi keesokan paginya, pada Selasa (1/7/2025).
“Karena ada ibadah kunci bulan tadi malam, kami baru ke lokasi tadi pagi. Dan memang benar, panjang lokasi kejadian sekitar 80 meter,” ungkap Manehok kepada Tifa Tanimbar.
Ia menjelaskan bahwa bukan hanya batu dan lumpur yang muncul ke permukaan, tetapi juga terdapat retakan tanah di sekitar kebun milik warga. Pemerintah desa telah mendokumentasikan peristiwa ini dan langsung melaporkannya kepada Camat Wuarlabobar.
“Kami berharap pihak yang berwenang dan memiliki keahlian bisa segera turun langsung untuk meninjau dan melakukan kajian,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh warga setempat, Erni Kelmaskosu (42). Ia membenarkan bahwa lokasi tersebut sebelumnya hanyalah hamparan pasir yang rata, dengan sedikit bebatuan kecil. Kini, permukaan pantai berubah drastis dengan munculnya batuan besar, lempengan tanah yang terbelah, dan lumpur berwarna gelap hingga jingga.
“Ciri-cirinya mirip seperti kejadian tahun lalu, saat munculnya pulau baru dari dasar laut. Kali ini, bentuknya seperti batu dan lumpur keluar dari tanah,” ujarnya.
Fenomena ini mengingatkan warga pada peristiwa beberapa tahun silam ketika sebuah gundukan lumpur muncul dari laut dalam di perairan sebelah barat Pulau Teinaman. Gumpalan lumpur itu membentuk daratan kecil yang sempat disebut sebagai “pulau baru”.
Peristiwa tersebut sempat ditangani langsung oleh tim dari Mabes TNI Angkatan Laut bersama para ahli geologi. Berdasarkan kajian awal saat itu, fenomena tersebut diduga berkaitan dengan aktivitas geologi bawah laut, seperti pergerakan sedimen atau pelepasan tekanan dari dasar bumi, serta kemungkinan adanya gejala tektonik lokal.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Badan Geologi, BMKG, maupun Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Namun, masyarakat berharap agar tim ahli segera diturunkan untuk meneliti potensi bahaya geologi seperti pergeseran tanah, sesar aktif, atau aktivitas bawah permukaan lainnya.
Pulau Teinaman sendiri adalah pulau kecil yang hanya memiliki satu desa, yakni Desa Teinaman. Keunikan geografis dan geologis wilayah ini menjadikannya penting untuk diamati, mengingat posisinya yang berada di jalur rawan aktivitas tektonik di kawasan timur Indonesia.
(TT-01)
Saumlaki, Mediatifatanimbar.id - Aksi demonstrasi warga desa Sifnana Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang…
Saumlaki, mediatifatanimbar.id — Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Kepulauan Tanimbar Kompol Emus Minanlarat, SH menyatakan…
Saumlaki, Mediatifatanimbar.id — Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku menyatakan dukungan…
Saumlaki, Mediatifatanimbar.id — Sejumlah warga yang mewakili umat Kuasi Paroki Tritunggal Maha Kudus Sifnane, Kecamatan…
Saumlaki, Mediatifatanimbar.id - Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Kepulauan Tanimbar siap…
Arui Das, Mediatifatanimbar.id – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana C. Ratuanak, menghadiri langsung…