Fitnah! Kades Batjas Klarifikasi Dugaan Penganiayaan

May 28, 2025
GridArt_20250528_203344498

Sifnana, mediatifatanimbar.id — Kepala Desa (Kades) Alusi Batjas, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Markus Simon Lalamafu memberikan klarifikasi tegas atas laporan dugaan penganiayaan yang menyeret namanya dan perangkat desa, dalam pemberitaan sebelumnya melalui media Tifa Tanimbar.

Dalam pemberitaan sebelumnya, sumber menyebutkan bahwa seorang warga, Kosmas Alwer, meninggal dunia akibat penganiayaan yang diduga dilakukan pada Januari 2025 oleh Kepala desa, Markus Simon Lalamafu.

Menurut Lalamafu, laporan resmi baru dilayangkan ke Polsek Kormomolin oleh anak dan adik almarhum pada 19 Mei 2025.

Dalam keterangannya, Kades Alusi Batjas membantah keras tuduhan tersebut.

“Jabat tangan saja tidak pernah, apalagi memukul sampai meninggal. Ini fitnah dan bagian dari upaya politik untuk menjatuhkan saya,” ujarnya.

Tidak Ada Pemukulan, Hanya Teguran

Kades menjelaskan bahwa dirinya memang terlibat dalam situasi keributan, namun tidak sampai melakukan kekerasan fisik. Kejadian bermula saat Fery Alwer, anak dari almarhum Kosmas Alwer, datang dalam keadaan mabuk ke depan rumah Kades sekitar pukul 15.00 WIT dan meneriakkan makian serta ancaman, termasuk ancaman pembunuhan.

Merasa terancam, Kades segera melaporkan kejadian itu kepada Babinkamtibmas dan Polsek Kormomolin. Karena tidak kunjung direspons, ia mendatangi rumah Fery untuk meredakan situasi. Namun di lokasi, terjadi adu mulut dan tarik-menarik. Saat itu, almarhum Kosmas Alwer turut hadir, namun tidak melerai.

Saksi lainnya, Adrianus Krawain (Kasi Kesejahteraan Sosial), datang setelah mendapat laporan warga. Ia mencoba melerai dengan mendorong Fery hingga terjatuh. Menurut keterangan Kades, Kosmas kemudian memukul Adrianus di bagian leher dan pelipis hingga mengalami bengkak.

Video Bukti Dinilai Tidak Lengkap

Peristiwa tersebut sempat direkam oleh warga dan video yang beredar melalui akun Facebook Ennalala Lalamafu hanya menampilkan bagian Adrianus mendorong Kosmas Alwer.

Menurut Kades, bagian video yang menunjukkan Kosmas memukul Adrianus justru tidak ditampilkan.

“Ini manipulasi informasi. Video diedit agar kami yang terlihat bersalah,” ungkapnya.

Motif Politik dan Balas Dendam?

Kades menduga laporan ini bermuatan politis dan merupakan bagian dari upaya balas dendam. Fery Alwer, salah satu pelapor, merupakan mantan Sekretaris Desa yang menurut Kades sering berselisih dengannya sejak 2021.

“Dia sudah beberapa kali mencoba menjebak saya, bahkan pernah meminta surat keterangan tidak mampu dengan maksud hukum tertentu,” katanya.

Ia juga mempertanyakan dasar laporan yang diajukan empat bulan setelah kejadian dan tanpa menyertakan hasil visum.

“Kalau benar ada pemukulan yang menyebabkan kematian, mana visumnya? Kenapa baru dilaporkan sekarang?” tanyanya.

Tuntutan Kades: Usut Penyebar Video

Di akhir keterangannya, Kades Alusi Batjas meminta kepolisian tidak hanya memeriksa kasus utama, tetapi juga mengusut pihak yang menyebarkan video tidak utuh dan berpotensi mencemarkan nama baik dirinya dan perangkat desa.

(TT-10)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?