INPEX dan DFW Hijaukan Desa Lermatan : 200 Bibit Pohon untuk Warisan Air Leluhur

Lermatang, mediatifatanimbar.id – Langkah nyata pelestarian lingkungan kembali dilakukan oleh INPEX Masela Ltd bersama LSM Destructive Fishing Watch (DFW) melalui penanaman 200 bibit pohon di kawasan mata air Wetutune Wempasdalam, Desa Lermatan, Jumat (11/7/2025).

Kegiatan ini tidak hanya fokus pada penghijauan, tetapi sekaligus bakti sosial (kerja bakti bersama) melibatkan seluruh masyarakat Lermatang.

Restorasi Lingkungan dengan Penanaman Pohon Endemik dan Produktif

Kegiatan penghijauan menitikberatkan pada penanaman pohon pelindung, endemik, serta pohon buah produktif untuk menunjang ekosistem dan ekonomi warga. 

Sebanyak 200 bibit pohon pelindung dan endemik, antara lain : pohon tanjung (66), pohon dengan kayu kuat dan bunga harum yang sering digunakan untuk peneduh. Pohon mahoni (66 bibit), dikenal sebagai penyerap polutan dan kayunya bernilai ekonomi tinggi. Pohon kayu besi (26 bibit), jenis endemik yang tahan lama, ditanam di area hutan untuk memperkuat ekosistem.  

Sementara pohon buah produktif, yakni Nangka (16 bibit), buah bernilai jual tinggi dengan masa produktif panjang, mangga (16 bibit) dan Lemon (6 bibit), varietas hasil okulasi untuk percepat panen, membantu pendapatan warga.  

Andres Ametembun, Perwakilan DFW, menjelaskan bahwa pemilihan jenis pohon dilakukan dengan pertimbangan ekologi dan ekonomi.  

“Kami memilih pohon endemik untuk menjaga keseimbangan alam, sementara pohon buah seperti mangga dan lemon yang sudah diokulasi bisa cepat berbuah, memberikan manfaat langsung bagi warga,” ujarnya.  

Wetutune Wempasdalam: Mata Air Suci yang Menjadi Nadi Kehidupan

Lokasi penanaman, Wetutune Wempasdalam, bukan sekadar sumber air biasa. Tempat ini merupakan warisan leluhur yang dilindungi sebagai cagar budaya dan menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Lermatang turun-temurun.  

Efraim Lambiombir, Pejabat Kepala Desa Lermatang, menegaskan pentingnya pelestarian kawasan tersebut.  

“Air di Wetutune Wempasdalam adalah anugerah nenek moyang kami. Selama ratusan tahun, ia menjadi sumber penghidupan. Penanaman pohon ini adalah upaya menjaga kelestariannya agar tetap mengalir untuk anak cucu kami,” katanya.  

Ia juga menyampaikan terima kasih dan harapan kepada INPEX dan DFW atas dukungannya.  

“Kami berharap kerja sama seperti ini terus berlanjut, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk pembangunan desa dan kesejahteraan warga.”

Komitmen Berkelanjutan INPEX dan DFW

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Coorporate Social Responsibility (CSR) INPEX yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan operasi eksplorasi migas mereka di kawasan tersebut.  

James Mosse, Perwakilan INPEX menyatakan, “Sebagai perusahaan energi, kami menyadari pentingnya menjaga keseimbangan alam. Program penghijauan ini adalah bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa pembangunan industri berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan.”  

Sementara DFW, melalui Andres Ametembun, menambahkan bahwa kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup. 

“Ini bukan sekadar penanaman pohon, tapi investasi jangka panjang untuk ekosistem dan ketahanan pangan masyarakat.”

Partisipasi Masyarakat : Kunci Keberhasilan

Antusiasme warga terlihat jelas saat ratusan orang mulai dari pemuda, ibu-ibu, hingga perangkat desa bergotong-royong membersihkan lokasi dan menanam bibit.  

“Kami senang bisa terlibat. Selain dapat bibit gratis, kami juga diajari cara merawatnya agar tumbuh subur,” ujar salah satu warga.  

INPEX dan DFW berencana melakukan pemantauan rutin untuk memastikan pohon tumbuh optimal. Rencananya, akan ada pendampingan teknis kepada warga. 

Kolaborasi antara INPEX, DFW, dan masyarakat Lermatan ini menjadi contoh nyata bagaimana industri dan komunitas dapat bersinergi untuk keberlanjutan lingkungan. 

Dengan menjaga Wetutune Wempasdalam, mereka tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga menjamin masa depan ekologis dan ekonomi desa.

(TT-10)