Kelyotak : Objek wisata religi – kultural di desa tua Sifnane Omele

October 17, 2023
IMG-20231017-WA0096

Berita Kabupaten Kepaulauan Tanimbar

Sifnana, mediatifatanimbar.id-
Kelyotak adalah nama tempat sebuah desa tua Sifnane Omele (nama asli) atau Desa Sifnana (nama resmi administratif saat ini) yang terletak di sebelah Timur pulau Yamdena, Kecamatan Tanimbar Selatan – Kabupaten Kepulauan Tanimbar – Provinsi Maluku.

Perjalanan menuju Desa Tua, “Kelyotak” bisa ditempuh oleh kawan GNFI (Good News From Indonesia) melalui jalur darat dengan mengendarai baik sepeda motor, maupun mobil dengan durasi waktu yang relatif singkat. Bila kita bergerak dari Kota Saumlaki hanya durasi waktunya sekitar 10 – 15 menit dengan jarak 2 km.

Menuju desa tua Kelyotak tersebut, bagi para pengunjung seakan-akan memiliki gaya tarik tersendiri untuk kembali menelusuri jejak – jejak sejarah awal leluhur Desa Sifnane Omele yang masih terekam nyata dalam beberapa objek wisata kultural lain seperti prasasti Bati Ngingis (arti harafiahnya dalam bahasa Yamdena adalah Batu Tersenyum, atau terjemahan bebasnya adalah tempat penuh bebatuan), prasasti Kelyotak (ada 2 kata bahasa Yamdena yakni kata benda “keli” yang berarti “tebing/tanjung” dan kata “yotak” merujuk pada kata sifat “yatak” yang berarti “rusak, jahat, tidak baik” sehingga bisa diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “tebing yang curam”), We Lerebulan (kata “we” atau “weye” berarti “air” sedangkan “lere” berarti “matahari” dan “bulan/wulan” artinya “bulan”. Jadi, terjemahannya adalah air/sumur matahari dan bulan), tangga panjang dengan kemiringan lumayan terjal menjurus ke bawah dengan keindahan alami, pepohonan di sekitarnya cukup asri dan mempesona, sampai ke bibir pantai sebelah Timur yang langsung berbatasan dengan benua Australia. “Makin tahu Indonesia.”

Objek Wisata Religi Katolik

Saat tiba tepat di sentra wisata tersebut, aura alam di sekitarnya terasa seakan menarik imajinasi kawan pengunjung lebih dekat dengan detak nadi yang telah terekam seabad lebih dalam artefak fondasi asli gereja Katolik dan gua Bunda Maria yang masih terawat baik sejak tapak kaki kekatolikan dihentakkan pertama kali oleh dua misionaris MSC (singkatan dalam Bahasa Latin : Misionarii Sacratisimi Cordis yang berarti Misionaris Hati Kudus) asal Belanda pada Tahun 1910 yakni Pastor Keliresy MSC dan Pastor Kampresy MSC (ada monumen 2 misionaris di Desa Sifnana).

Langkah awal tersebut kemudian dilanjutkan oleh Pastor Zegers MSC pada tanggal 10 Juli 1915 yang melakukan pembaptisan pertama secara masal bagi 53 warga Desa Sifnane Omele menjadi Katolik. Detak nadi sejarah Kekatolikan di Kelyotak itu terus berdenyut hingga kini.

Arti Sifnane Omele

Nama Sifnane Omele terkonstrusi dari gabungan beberapa kata kunci dengan makna budaya yang sangat kaya.
Sifnane terdiri dari dua kata dalam bahasa daerah Yamdena yakni “sife” yang berarti “ayam” (Ayam jantan/si jago) dan “nane” berarti “ada di situ”. Sedangkan, kata Omele berasal dari dua kata, huruf “O” merujuk pada kata “pnue” (kampung/desa) dan kata dasar “mele” (bangsawan atau orang besar). Secara harafiah nama “Omele” sendiri berarti “pnu mele” (kapung bangsawan). Jadi, Sifnane Omele sendiri bisa diartikan sebagai Sifnane adalah sebuah kampung bangsawan atau terjemahan bebasnya adalah “Negeri para Bangsawan”.

Aspek Geo – Historis

Desa Sifnane Omele yang dikenai dengan ikon ayam jantan atau si jago (ada tugu ayam jantan) yang jelas merepresentasi karakter masyarakatnya ini secara geografis – historis ternyata telah melewati 4 kali pergeseran lokasi pemukiman.

Leluhur desa ini berawal dari BatiNgingis (sekitar Tahun 1300 – 1600) sebagai titik sejarahnya ratusan tahun silam. Setelah itu, atas pertimbangan tertentu mereka kemudian bergeser ke Kelyotak (Tahun 1600 – 1954) dan kemudian lanjut di Maseredu dalam jarak waktu yang tidak begitu lama (sekitar Tahun 1954 – 1959). Mereka kemudian berinisiatif untuk bergerak lagi selain demi memperluas wilayah teritorialnya, juga urgensi menemukan sumber air demi menunjang kehidupan generasinya ketika itu. Wetole (kata “we/weye” yang berarti “air/sumur” dan “tole” memiliki 2 arti yakni sebagai kata benda berarti “gayung” dan atau “ember kecil” dan juga bisa sebagai kata kerja yang bisa diartikan sebagai “kegiatan menimba air”) adalah titik sejarah terakhir (1960 – sekarang) yang dipilih dan dihuni warga Desa Sifnane Omele hingga kini.

Potensi Wisata

Pantai sebelah Timur Kelyotak ini juga menampilkan keindahan alami dengan sejumlah potensi wisata pantai seperti rekreasi sambil memancing ikan (fishing) atau mencari kerang laut saat meti/air surut, menyelam (diving), dan sejumlah peluang wisata bahari lainnya.

Semoga saja beberapa peluang bagi pengembangan potensi wisata tersebut bisa diseriusi baik oleh pemerintah Desa Sifnana sendiri, pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, atau bahkan juga oleh pihak swasta yang merasa tertarik untuk mengelolahnya secara profesional sehingga bermanfaat bagi banyak orang.

(Penulis Herman Yempormase.)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?