Larat, Mediatifatanimbar.id Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tanimbar Utara, Coris J. Elwuar, S.Pd membantah tudingan terkait adanya penyalahgunaan Dana BOS tahun 2023 dan 2020 di sekolah yang dipimpinnya.
Kepada media ini, Coris menyatakan seluruh proses perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban dana BOS di SMP Negeri 1 Tanimbar Utara telah berjalan sesuai prosedur yang berlaku dan tidak ditemukan adanya temuan.
“Kami sudah diperiksa langsung oleh Inspektorat Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan BPKP Provinsi Maluku. Dan tidak ada temuan,” ujarnya.
Lebih jelas, dirinya menyatakan, pertanggungjawaban dana BOS tahun 2023 diperiksa di Inspektorat, sementara dana BOS tahun 2024 diperiksa oleh BPKP Provinsi Maluku.
Terkait relasi dirinya selaku Kepala Sekolah dengan para guru, sebagaimana diberitakan bahwa adanya keluhan para guru terkait transparansi, Coris juga membantah bahwa tidak demikian.
“Informasi tidak adanya transparansi soal pengelolaan dana BOS di SMPN 1 Tanimbar Utara berlebihan dan terkesan dibuat-buat. Karena faktanya tidak demikian,” cetusnya.
Coris menyatakan, pengelolaan dana BOS di sekolah yang dipimpinnya dilakukan secara transparan.
“Semua dikelola secara transparan. Dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban. Para guru dalam posisi masing-masing juga berperan. Tentu dengan porsi yang berbeda. Jadi kalau dibilang, ada guru yang mengeluh sampai memberikan keterangan di media, itu tidak benar. Ini konspirasi untuk membenturkan saya dengan para guru,” keluhnya.
Coris menyayangkan adanya pemberitaan seperti ini. Toh juga, pada faktanya, SMPN 1 Tanimbar Utara merangkul 17 tenaga guru honor dengan pembiayaan berasal dari dana BOS.
“Sebelumnya kami membantu adik-adik disini yang belum menjadi PNS dan PPPK sebagai guru honor. Ada 17 guru. Sekarang 14 sudah lolos PPPK, sementara 3 yang lain masih tetap bekerja di sini,” jelasnya.
Menutup penjelasannya, Coris yang baru memimpin SMPN 1 Tanimbar Utara selama 2 tahun tersebut, berharap adanya pemberitaan yang benar-benar riil dan tidak terkesan dibuat-buat.
“Kami tidak menutup diri terhadap informasi publik. Ini sekolah negeri, milik kita semua. Mari sama-sama dengan posisi kita masing-masing, memberikan sumbangsi bagi perkembangan pendidikan di Bumi Duan Lolat, terutama untuk anak-anak Tanimbar Utara Raya,” tutupnya.
(TT-04)