Keterbatasan Air, Petani Awear Lama Harapkan Bantuan Pemerintah

Awear Lama, Mediatifatanimbar.id – Hidup sebagai petani sayur di Desa Awear Lama, Kecamatan Fordata Kabupaten Kepulauan Tanimbar bukanlah perkara mudah. Setiap hari, para petani harus berjuang keras demi menjaga ketersediaan air untuk menyiram tanaman cabai, sayuran, labu, dan semangka.

Ger Ballia salah seorang petani desa setempat, kepada wartawan media ini, Selasa (30/9/2025) mengungkapkan bahwa para petani di sana masih mengandalkan cara tradisional dalam bercocok tanam. Bedeng untuk sayur dibuat dengan cangkul seadanya, dan hasil panen hanya dijual di Kecamatan Fordata.

“Keuntungan memang tipis, tapi itu tetap kami syukuri. Dari situlah kami bisa sekolahkan anak-anak kami. Jadi, walaupun kecil, hasil pertanian sangat berarti bagi kami,” tutur Ger Ballia. 

Salah satu persoalan mendasar bagi para petani, menurut Ballia adalah keterbatasan air.

“Para petani harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer setiap hari untuk mengambil air dari kampung, agar bisa menyiram tanaman,” cetusnya.

Dirinya menegaskan, sejauh ini belum ada perhatian serius dari pemerintah. Karena itu, ia bersama petani lainnya sangat berharap adanya dukungan nyata.

“Kami mohon agar pemerintah bisa membantu, terutama dengan sumur bor. Itu sangat kami butuhkan untuk bisa bertahan sebagai petani,” pintanya.

Bagi masyarakat Awear Lama, bertani bukan sekedar mata pencaharian, melainkan juga soal masa depan anak-anak dan ketahanan pangan daerah. Dukungan pemerintah sangat penting agar petani dapat terus berproduksi dengan lebih baik, tanpa terhambat masalah air yang berkepanjangan. 

TT-09