Marsel Romrome Menilai Demo Tim DOA Salah Sasaran dan Berlebihan Hadirkan Tetua Adat

September 11, 2024
GridArt_20240911_172848263

Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Marsel Romrome, salah satu pemuda desa Olilit Raya Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, menilai aksi demonstrasi yang dilakukan para pendukung paslon DOA di kantor KPUD Kepulauan Tanimbar adalah salah sasaran. Ungkapnya pada media ini, Rabu, 11/9/2024.

“Publik Tanimbar tahu bahwa permasalahan paslon DOA adalah terkait rekomendasi Partai Bulan Bintang (PBB) yang sudah dikantongi paslon Meky Sairdekut dan Kelvin Keliduan. Paslon Meky – Kelvin sudah selesai melakukan pendaftaran di KPUD yang diusung 6 partai politik termasuk PBB. Di KPUD Kepulauan Tanimbar, seluruh berkas paslon Meki – Kelvin dinyatakan lengkap, termasuk partai PBB. Baik administrasi maupun struktur pimpinan DPC PBB Kepulauan Tanimbar turut hadir mendampingi paslon Meky – Kelvin di KPUD bersama pengurus 5 partai pengusung lainnya” Ujar Marsel.

Lebih lanjut Marsel menjelaskan bahwa aksi demonstrasi itu hak setiap warga untuk menyatakan pendapat di depan umum tetapi perlu didasarkan pada fakta permasalahan yang sebenarnya.

Menurutnya, sejak awal tim paslon DOA tidak sigap dengan kemungkinan-kemungkinan terburuk seperti ini.

“Publik Tanimbar tentu kenal dengan dengan baik siapa itu Dharma Oratmangun dan Agus Utuwaly. Mereka adalah figur-figur politisi hebat Tanimbar. Kondisi saat ini yang menimpah kedua politisi senior Tanimbar tersebut karena timnya tidak sigap. Seharusnya sebelum mendaftar di KPUD, tim DOA sudah harus lakukan tindakan-tindakan preventif terkait dualisme rekomendasi PBB yang pada saat sebelum pendaftaran, sudah menjadi rahasia umum di publik Tanimbar bahwa, rekom PBB juga dikantongi paslon Meky – Kelvin. Paslon Meky – Kelvin bahkan sudah melaksanakan deklarasi sebelum mendaftar di KPUD, dan partai PBB hadir dalam deklarasi sebagai salah satu partai pengusung.” Ujar Marsel.

Dirinya menyayangkan sikap kurang cermat tim Paslon DOA yang pada hari terakhir pendaftaran, lebih memilih mengurus penjemputan paslon dengan pawai ria ketimbang misalnya membangun koordinasi dengan pihak terkait seperti KPUD untuk sejak awal mempermasalahkan dualisme rekomendasi PBB.

“Menurut saya, kalau tim paslon DOA sudah mengkoordinasikan hal ini lebih awal ke KPUD, bisa saja KPUD menolak berkas administrasi PBB yang dibawa paslon Meky – Kelvin. Kalau sekarang hal ini seakan-akan “dikambinghitamkan” kepada KPUD (dan Bawaslu), sekali lagi menurut saya salah sasaran. Kenapa tidak sekalian demo DPP PBB di Jakarta, karena DPP PBB yang mengeluarkan 2 (dua) rekomendasi tersebut.” Terang Marsel.

Sebagai anak muda asli Desa Olilit Raya, dirinya menyayangkan aksi demo tersebut karena menggiring masa pendemo yang hampir seluruhnya berasal dari desa Olilit Timur.

“Basudara yang ikut demo dan harus menahan panas, bahkan sampai harus berdesak-desakan di depan KPUD, apalagi menggiring tua-tua adat untuk melakukan ritual doa adat, sungguh sebuah tindakan keliru.” Sesal Marsel.

Dirinya berharap agar sebagai pelaku politik, para politisi, terutama politisi muda harus memberikan pendidikan politik yang baik dan benar tanpa menggiring-giring ranah adat secara keliru hanya karena kepentingan pribadi atau kelompok.

(TT – 03)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?