Mekanisme Program MBG 2025 Disosialisasikan Secara Daring Untuk Tanimbar

Saumlaki, mediatifatanimbar.id – Dua tenaga ahli dari Badan Gizi Nasional (BGN), yakni Suyanta dan Alwin Supriyadi, menyampaikan sosialisasi mekanisme pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar melalui Zoom Meeting, Minggu (8/6/2025) pukul 16.59 WIT.

Sosialisasi secara daring ini dilakukan karena keduanya tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Saumlaki akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

Alwin Supriyadi, tenaga ahli Program Kerja dan Promosi BGN, dalam paparannya menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak.

“Program ini hadir tentunya untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia, lebih khusus kepada anak-anak kita yang jumlahnya 82,9 juta jiwa,” ujar Supriyadi.

Target nasional tahun 2025 adalah menjangkau 20 juta anak penerima manfaat melalui penyediaan 50.000 dapur umum di seluruh Indonesia. 

Dari jumlah tersebut, 1.542 dapur akan dibangun langsung oleh pemerintah melalui BGN, sedangkan 3.568 lainnya akan dibangun oleh mitra swasta atau investor.

“Kami berharap di setiap daerah ada mitra yang bisa membangun dapur umum tersebut, yang nantinya digunakan untuk mendukung program makan bergizi gratis,” jelasnya.

Supriyadi menekankan bahwa esensi dari program ini bukan hanya untuk mengenyangkan perut, melainkan untuk memastikan asupan makanan yang sehat dan seimbang.

“Bukan berarti masyarakat kita tidak makan, tetapi yang diharapkan pemerintah adalah makanan yang sehat, berkualitas, dan mumpuni. Itu yang sangat penting,” ujarnya.

“Memberi makan gizi gratis itu bukan sifatnya untuk kenyang atau makan banyak, tetapi makanannya diatur mulai dari karbohidratnya, proteinnya, sampai seratnya. Jadi semuanya itu: karbohidrat 40%, protein 30%, dan serat 30%,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa tenaga pelaksana program wajib menyediakan bahan pangan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Bahan-bahan tersebut mencakup unsur karbohidrat, protein, dan serat yang mudah dikenali oleh masyarakat.

Lebih lanjut, pemerintah juga akan membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum MBG yang akan melayani kebutuhan makan bergizi gratis bagi anak-anak usia sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga pondok pesantren, baik negeri maupun swasta. Selain itu, kelompok sasaran lainnya adalah anak balita dan ibu menyusui.

Program ini juga diarahkan untuk memperkuat perekonomian masyarakat dengan memberdayakan petani, nelayan, dan peternak lokal sebagai pemasok bahan pangan ke dapur umum.

“Ini juga bertujuan untuk mengangkat para petani, baik di bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan lainnya, agar bisa menyuplai hasil produksi mereka ke dapur umum,” pungkas Supriyadi.

(TT-03)