Categories: DaerahFeature

Melaut Bukan Pilihan tapi Keharusan: Kisah Nelayan Onggo Kelmaskosu dari Teineman

Teineman, mediatifatanimbar.id – Di atas perahu kecil yang penuh dengan jaring dan ikan hasil tangkapan, Onggo Kelmaskosu tampak tegar menatap laut. Baginya, laut bukan sekadar bentangan air asin. Ia adalah ladang penghidupan, tempat di mana harapan dan risiko bertemu setiap hari.

Onggo, nelayan asal Desa Teineman, Kecamatan Wuarlabobar, tidak memiliki banyak pilihan dalam hidup.

“Kalau tidak melaut, kami makan apa? Ini bukan soal suka atau tidak, ini kewajiban,” ujarnya mantap, Jumat (11/07/2025), saat ditemui usai melaut.

Dengan hanya bermodal perahu kayu dan alat tangkap sederhana, Onggo menantang gelombang laut setiap hari, siang maupun malam. Ketika sebagian orang masih tertidur lelap, ia sudah berlayar, membelah laut demi sesuap nasi untuk anak dan istrinya di rumah.

“Kadang ombak besar, angin kencang, tapi saya tetap keluar. Tidak ada jaminan hasil, tapi kalau tidak berusaha, keluarga tidak makan,” katanya sambil menunjukkan beberapa ekor ikan hasil tangkapannya pagi itu.

Perjuangan yang Tak Terlihat

Kisah Onggo mencerminkan kenyataan pahit yang dialami banyak nelayan kecil di Kepulauan Tanimbar. Selain harus menghadapi cuaca ekstrem, mereka juga harus berjibaku dengan keterbatasan alat tangkap dan fluktuasi harga ikan di pasar.

Tak jarang, hasil jerih payah mereka tidak sebanding dengan tenaga dan risiko yang dipertaruhkan. Meski begitu, semangat untuk menghidupi keluarga membuat Onggo dan rekan-rekannya terus berlayar, hari demi hari.

“Yang kami butuh bukan janji, tapi bantuan nyata. Perahu yang kuat, alat tangkap yang layak, dan pasar yang menjamin harga ikan kami,” harapnya dengan sorot mata penuh harapan.

Cermin Realita Nelayan Tanimbar

Masyarakat Desa Teineman menggantungkan hidup sepenuhnya dari laut. Kisah Onggo bukanlah kisah tunggal, melainkan potret kolektif dari ribuan nelayan di pelosok negeri ini. Mereka adalah tulang punggung kedaulatan pangan laut yang sering terabaikan dalam kebijakan.

Pemerintah daerah dan pusat diharapkan lebih peka terhadap jeritan nelayan kecil. Mereka bukan hanya butuh bantuan musiman, tetapi solusi jangka panjang yang berkelanjutan.

Dengan segala keterbatasan, Onggo tetap melaut, membuktikan bahwa laut adalah rumah sekaligus medan juang. Di atas ombak dan di bawah terik matahari, ia terus bertahan, demi masa depan yang lebih baik bagi keluarga dan komunitasnya.

(TT-07)

mediatif

Recent Posts

Terkait Larangan Pembangunan Kapel, Ini Pernyataan Wakapolres Tanimbar

Saumlaki, mediatifatanimbar.id — Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Kepulauan Tanimbar Kompol Emus Minanlarat, SH menyatakan…

60 minutes ago

Pimpinan DPRD Tanimbar Dukung dan Janji Tindaklanjuti Tuntutan Umat Sifnane

Saumlaki, Mediatifatanimbar.id — Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku menyatakan dukungan…

10 hours ago

Umat Sifnane Desak Nonaktifkan Wakil Ketua DPRD Tanimbar Reza Fordatkosu

Saumlaki, Mediatifatanimbar.id — Sejumlah warga yang mewakili umat Kuasi Paroki Tritunggal Maha Kudus Sifnane, Kecamatan…

10 hours ago

PKS siap Proses Reza Fordatkosu Sesuai Aturan Partai

Saumlaki, Mediatifatanimbar.id - Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Kepulauan Tanimbar siap…

14 hours ago

Wabup Dampingi Ketua TPPKK Maluku Buka Lomba Desa di Arui Das

Arui Das, Mediatifatanimbar.id – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana C. Ratuanak, menghadiri langsung…

2 days ago

Tanimbar Siap Ekspor Ikan, Potensi Laut WPPNRI 718 Mulai Digenjot

Saumlaki, Mediatifatanimbar.id -Pengresmian Cold Storage PT. Indo Ocean Fisheries, Kamis (2/10/2025) di Pelabuhan Ukurlaran tidak…

3 days ago