Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Pemilik petuanan Selu yang berada di pulau Seira Kecamatan Wermaktian Kabupaten Kepulauan Tabimbar Oskar Lodar, saat mengevaluasi pemberitaan asal Kades Kamatubun tentu tidak masuk akal sehatnya. Sehingga Oskar datangi Kantor Media Tifa Tanimbar pada Kamis 7/8/2022, tujuannya untuk mengklarifikasi pernyataan Kades Kamatubun terkait Puluhan Juta Dikebiri Kades itu, Tidak Benar.
Menurut Oskar Lodar, apa yang diberitakan oleh Kades Kamatubun sesungguhnya itu hanya ngarang tanpa dasar. Kata Oskar sesuai tuduhan puluhan juta yang dikebiri oleh Kades Kamatubun tidak bisa mengelak sebab, ditahun 2021 ada 80 motor andon yang sempat berlabu di petuanan Selu, persatu motor 3,500.000 jika dikali dengan 80 motor kurang lebih ada 2 ratusan juta, tutur Oskar.
“Saya bertemu Kades, dan tanyakan Kades terkait sejumlah uang tersebut diatur seperti apa, kata Kades 70 – 30, dengan catatan 70% milik petuanan dan 30% milik pemerintah. Namun menurut Oskar kata manis itu ditelan alam, sebab Kades tiba di kampung semua uang tersebut terpakai habis olehnya, ada sebagian kecil saja, dia bagikan kepada orang diluar petuanan yang namanya tidak terdaftar dalam dokumen, sedangkan dirinya (Oskar) sebagai pemilik petuanan Selu, sepeserpun tidak diberikan oleh Kades, juga di tahun ini. Sementara surat keterangan pemilik petuanan tersebut secara resmi ditandatangani oleh 5 Kepala desa, tua-tua adat 5 desa, dan ketua BPD dari 5 desa, Seira, maka kata Oskar, Kades Kamatubun bohong, bebernya.
Sambung Oskar, saat kades dilantik, tidak ada surat yang diserahkan kepadanya yang menyatakan bahwa petuanan Selu adalah milik pemerintah desa dan masyarakat Kamatubun, menurut Oskar itu rekayasa saja dan secara fakta dia bohong. “Jadi sejumlah pertanyaan yang akan disampaikan sesuai pemberitaan yang dipulikan oleh Kades tersebut, tentu satupun tidak benar selebihnya semuanya itu bohong,” sebab bicara terkait dokumen pentuanan Selu hanya Oskar Lodar yang miliki , ditangan Kades tidak ada dan dia bertindak hanya kebiasaan yang salah, kata Oskar.
“Ucap Kades Kamatubun bahwa, dua kali panggil dirinya untuk dikasih duit, itupun bohong malah dirinya memenuhi panggilan kades malah dirinya diancam mau dipukul, tetapi dirinya tentu menanggapi baik saja, kata Oskar.”
Tambah Oskar, Kades ini sedikitpun tidak tersirat dalam 6 mata rumah di petuanan tersebut, beda dengan kades-kades sebelumnya mengapa ? Karena mereka juga punya hak, sehingga Kades saat ini mau sesuaikan diri dengan kades sebelumnya memang sangat bedah. Sehingga hasil dari petuanan Selu, ” saya tegaskan jangan coba-coba untuk melakukan penagihan kepada siapapun jika paksakan kehendak tetap dirinya proses hukum, itu jawaban terakhir lain tidak, tegas Oskar.
“Sebum mengakhiri penjelasannya, dia mengungkapan bahwa saya sadar bahwa Kades Kamatubun adalah Cucunya, sehingga dirinya tetap terima kehadirannya jika ada kunjungan, tetapi dengan satu syarat yaitu harus mebuat satu Surat Pernyataan kemudian diumumkan dan atau dipublikan kepada masyarakat Seira secara umum dan secara khusus kepada masyarakat Kamatubun, disitulah akan terjalin kesamaan persepsi antara Opa dan cucu, jika tidak tentu tidak, tutupnya.
Repotrer. MTT.02
Editor. Redaksi