Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaki, mediatifatanimbar.id-
Potensi kelapa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, jika digarap dengan sungguh-
sungguh untuk pengembangan dunia usaha sangat menjanjikan. Sehingga tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kelapa, namun para pengrajin, pengusaha kecil hingga skala besar berbahan dasar kelapa ini memiliki potensi yang sangat menjanjikan.
Hal tersebut diungkapkan pengusaha kopra di Desa Ilngei Kecamatan Tanimbar Selatan, Wisno Sri Rahayu Ningsih yang akrabnya disapa “Ning” asal Jawa Timur (58), mengatakan kepada wartawan media ini di kediamannya, Jumat (15/07), mengaku selama setahun lebih menjalani usaha kopra di Daerah yang berjuluk bumi duan lolat ini, ternyata cukup membuahkan hasil yang signifikan.
Dirinya membuktikan saat mengawali usaha produksi kopra dan arang tempurung yang berlokasi di jalan poros Desa Ilngei dengan bangunan gudang semi permanen kurang lebih seluas 80m2, dan lebar 10m2. Ningsi pengusaha Kopra, namun saat ini yang dikenangkan adalah bukan hanya pengepul kopra semata tetapi langsung membeli buah kelapa yang standar per- perbuah Rp. 1.000. Ujarnya.
Dengan cara kerjanya tersebut, dirinya memberdayakan sejumlah tenaga kerja lokal dengan diberi upah, untuk bersama-sama gelumuti pekerjaan tersebut dengan mengeringkan kopra yang ada sesuai ala Tanimbar. Terang Ningsi.
” Usaha yang dijalankan Ningsi terbilang unik dan sangat merakyat, karena Ningsi tidak sekedar sebagai pengepul kopra saja, tetapi juga dengan caranya sendiri, membeli langsung kelapa buah dari petani kelapa dalam hal ini masyarakat pedesaan sekitarnya, sehingga benar-benar terserap dan tercipta beberapa lapangan pekerjaan seperti bagian pengasaran kelapa, bagian cungkil kelapa, bagian pembakaran tempurung kelapa dan lainnya.”
“Saya sangat prihatin dengan kondisi disini, rakyatnya banyak yang menganggur, ekonominya lemah, maka saya bergerak dengan produksi, tidak hanya sekedar menampung, supaya banyak yang bekerja” tukasnya dengan logat khas orang Jawa.
Tidak sampai disitu saja, kedepan ada sejumlah hasil turunan produk lain dari buah kelapa seperti memproduksi minyak mentah untuk diproses selanjutnya ke pabrik pengolahan di pulau Jawa, membuat berbagai asesories kerajinan tangan dari tempurung kelapa dan lain-lain.
Ketika media ini mempertanyakan legalitas perijinan usahanya, dirinya berterus terang bahwa untuk sementara hanya mengantongi ijin dari pemerintah desa setempat. Lebih dari itu dirinya tentu akan berupayah untuk memiliki legalitas usaha dari instansi yang berwajib di daerah ini, sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, terangnya.
Mengakhiri pembicaraannya Ningsi akan fokus meningkatkan terus hasil produksinya demi kesejahteraan orang banyak, bersyukur sampai saat ini berjalan baik dan dirinya pun berharap ada dukungan positif dari berbagai pihak. Tutupnya.
Reporter. MTT-08
Editor. . Redaksi