Pembangunan Ikon Ziarah Rohani di Tanimbar Utara Dimulai

Lamdesar Timur, Mediatifatanimbar.id – Suasana penuh sukacita dan haru menyelimuti Stasi St. Yoseph Lamdesar Timur, Kepulauan Tanimbar, Maluku, saat Uskup Amboina, Mgr. Seno Ngutra, merayakan Misa Krisma sekaligus memberkati area dan meletakkan batu pertama pembangunan Arca Bunda Maria berbusana adat Tanimbar, Selasa (16/9/2025).

Kegiatan ini menandai dimulainya proyek rohani besar Keuskupan Amboina dalam membangun pusat ziarah baru di wilayah Tanimbar Utara. Proyek ini diharapkan menjadi magnet spiritual yang memperkuat iman umat serta mengintegrasikan kekayaan budaya lokal dengan nilai-nilai iman Katolik.

Dalam sambutannya, Uskup Seno mengungkapkan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari visi besar Keuskupan Amboina. 

“Rencana besar Keuskupan Amboina adalah membangun lokasi doa yang menjadi pusat ziarah di wilayah Tanimbar Utara. Berhubung di wilayah selatan sudah ada lokasi ziarah Kristus Raja Semesta Alam,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa proyek ini bertujuan menciptakan keseimbangan spiritual bagi umat Katolik di seluruh Tanimbar. 

“Agar saat bulan Maria, umat dapat berziarah ke wilayah utara, tidak hanya terfokus di selatan. Ini akan memperkaya pengalaman rohani dan menyebarkan terang iman di seluruh Tanimbar,” lanjutnya.

Salah satu momen paling bermakna dalam kegiatan ini adalah prosesi serah terima lahan dari keluarga Yafur kepada Keuskupan Amboina. Tanah seluas 100 x 120 meter tersebut dihibahkan secara sukarela sebagai lokasi pembangunan arca. 

Peletakan batu pertama oleh Uskup secara simbolis menandai dimulainya pembangunan arca yang akan menghormati identitas budaya lokal melalui wujud Bunda Maria yang mengenakan busana adat Tanimbar.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, menandakan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Hadir di antaranya Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar Juliana Chatarina Ratuanak, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua dan anggota DPRD, Camat Tanimbar Utara, Kapolsek, Vikjen, Vikaris Episkopal, para pastor, perwakilan pemerintah desa, TNI–POLRI, serta ribuan umat Katolik dari berbagai stasi.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Juliana Chatarina Ratuanak menyampaikan apresiasi tinggi kepada keluarga yang telah menghibahkan tanah, serta kepada Keuskupan Amboina atas inisiatif pembangunan tersebut. 

“Apresiasi yang setinggi-tingginya atas karya luhur Keluarga Yafur, Ongirwalu, dan sebagainya, yang dengan ikhlas menyerahkan areal ini bagi lokasi pembangunan arca Bunda Maria. Pemerintah Daerah mendukung sepenuhnya pembangunan ini,” katanya.

Ia juga menyampaikan harapan besar agar pembangunan ini tidak hanya bernilai religius, tetapi juga berdampak sosial. 

“Kami berharap Arca Bunda Maria ini menjadi ikon rohani bagi umat beriman, dan semoga Tanimbar semakin dikenal sebagai destinasi wisata rohani yang mampu mendatangkan berkah bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Suasana kultural yang menyatu dengan spiritualitas tampak dalam penyambutan Uskup dan rombongan, yang diiringi Tarian Modern Tanimbar oleh siswa-siswi SMA Koryesu Larat. Tarian ini menggambarkan semangat budaya lokal yang selaras dengan iman Katolik.

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap proyek ini, sejumlah pihak turut memberikan sumbangan, antara lain:

Pastor Paroki Larat: Rp 5.000.000, Ketua DPRD (dari Pokir): Rp 200.000.000, Benny Rerebain (dari Pokir): Rp 100.000.000, sumbangan pribadi Kristofel Louw: Rp 5.000.000, sumbangan pribadi dr. Juliana Chatarina Ratuanak: Rp 10.000.000 dan Pemerintah Desa Lamdesar Timur: Rp 10.000.000

Dengan dimulainya pembangunan serta terkumpulnya dukungan moril dan materiil dari berbagai pihak, proyek Arca Bunda Maria berbusana adat Tanimbar diharapkan menjadi pusat ziarah rohani yang memperkuat iman, melestarikan budaya, dan membawa dampak positif bagi masyarakat di Bumi Duan Lolat. 

(TT 10)