Saumlaki, mediatifatanimbar.id – Uskup Diosis Amboina, Mgr. Seno Ngutra, menegaskan kembali makna panggilan imamat sebagai wujud kesetiaan dalam segala situasi kehidupan.
Hal ini disampaikan dalam kotbahnya pada Misa Pembukaan Retret Pastores Keuskupan Amboina yang berlangsung di Gereja Santa Maria de Fatima, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Senin (21/7/2025).
Dalam kotbah bertema “Para Imamku, Engkau Adalah Imam Kristus Sampai Selamanya”, Uskup Seno Ngutra menyentuh sisi terdalam dari panggilan imamat, terutama dalam kondisi yang penuh keterbatasan.
“Di tengah segala keterbatasan : usia yang menua, tubuh yang tak lagi sekuat dulu, dan fasilitas yang serba terbatas, seorang Imam tetap teguh melangkah di jalan panggilannya,” ujarnya.
Uskup menggambarkan realitas keseharian para imam yang tetap hadir melayani umat, bukan dengan kemewahan, tetapi dengan kasih dan kesetiaan. Mereka memimpin Ekaristi, mengunjungi orang sakit, mendengarkan umat, dan mendoakan yang memerlukan penguatan, meski dalam situasi yang tidak mudah.
“Menjadi imam bukan tentang kenyamanan, tapi tentang kesetiaan. Bukan tentang apa yang dimiliki, tapi tentang siapa yang dilayani,” lanjut Mgr. Seno.
Uskup kelahiran Kei ini juga menyampaikan harapan agar keteladanan para imam menjadi pelita bagi sesama, bahwa kasih dan panggilan Tuhan tetap bisa diwujudkan secara nyata, bahkan dalam keterbatasan.
Uskup menutup kotbahnya dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pastor atas pelayanan yang tulus dan tak kenal lelah, seraya mengajak umat untuk senantiasa mendoakan para imam agar terus diberi kekuatan dan berkat dalam karya mereka.
Retret Pastores Keuskupan Amboina kali ini dihadiri oleh 92 imam dari berbagai paroki di Maluku dan Maluku Utara, dan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan dengan agenda rekoleksi, permenungan, dan pemulihan spiritual.
(TT-01)
