Sambutan Direktur UT Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori saat Peresmian Sentra Pelayanan UT Salut Tanimbar

November 6, 2024
IMG-20241107-WA0005

Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Direktur Universitas Terbuka (UT) Ambon, Provinsi Maluku Yuli Tirtariandi El Anshori dan Asisten Ekonomi pembangunan setda Kepulauan Tanimbar, mewakili Penjabat Bupati Tanimbar bersama yang mewakili Forkopimda diterima oleh pimpinan sentra pelayanan UT Saumlaki dan Kepala Desa Sivnana secara ritual adat, dan pengalungan syal, selanjutnya disambut oleh regu penari, sesudah itu Direktur bersama rombongan melangkah menuju tempat pelaksanaan kegiatan acara peresmian Salut Tanimbar.  

Direktur Universitas Terbuka (UT) Provinsi Maluku Yuli Tirtariandi El Anshori menyampaiakan bahwa, hadirnya UT di daerah ini, para mashasiswa tidak harus tinggalkan domisilinya dan tidak harus meninggalkan pekerjaan sehari-harinya dan juga tidak membatasi usia. Selain itu juga lulusan paket C bisa lanjut kuliah di UT, tetapi di Universitas lain sulit diterima. Ungkap Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori saat hadiri acara peresmian “Salut Tanimbar” bertempat di Kampus UT Jl. Ir.Soekarno Saumlaki Rabu, 06/11/2024 pkl 10.04 WIT.

“Hadirnya UT tujuannya adalah agar akses pendidikan tinggi lebih merata bagai para mahasiswa yang berada di wilayah perbatasan. Mengapa? Karena mereka juga punya hak yang sama untuk mengakses pendidikan yang tinggi sama dengan para mahasiswa yang ada di perkotaan,” Ujarnya.

Lebih lanjut kata Direktur, pada bulan Maret medatang kami dari pihak UT sudah punya MOU dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, mudah-mudahan kita foluab dan bukan saja di bidang pendidikan tetapi juga di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat dan juga hal lain yang bisa bekerjasama dengan pihak pemda Tanimbar. 

“Komposisi UT dikalah itu, orang mengira kuliah di UT itu hanya para guru. Memang di kala itu Pemerintah mencoba untuk meningkatkan kualifikasi para guru, minimal D2, di PGSD sesudah itu, lanjut ke S1, itulah diharapkan pemerintah harus diwujudkan. Di saat itu ada empat fakultas yang menyelenggarakan hal tersebut dengan mayoritasnya adalah guru, baik guru SD maupun guru Paud dengan usia diatas rata-rata 40 tahun, karena tuntutan pemerintah semua guru dikala itu S1,” terang Yuli.

Namun 7-8 tahun belakangan ini, menurut Direktur Universitas Terbuka (UT) Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori, memastikan bahwa, komposisi masuk UT sudah berubah. Saat ini mahasiswa masuk UT sudah 75% berusia diatas 25 tahunn, tentu mengalami perubahan yang sugnifikan sehingga, dari pihak UT mencoba berionvasi agar UT itu tidak hanya menarik generasi tua saja, tetapi berupaya untuk menarik mahasiswa dibawa 25 tahun atau generasi melenial dengan mengedepankan teknologi dan IT, karena anak generasi z usia 18 – 25 tahun sudah kenal erat dengan internet, sehingga saat mengikuti pembelajaran di UT tidak sulit untuk mempelajari Internet. 

(TT-03)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?