Saumlaki, Mediatifatanimbar.id –Pengresmian Cold Storage PT. Indo Ocean Fisheries, Kamis (2/10/2025) di Pelabuhan Ukurlaran tidak hanya seremonial belaka. Momen ini menjadi penanda kesiapan Kepulauan Tanimbar mengoptimalkan potensi perikanannya yang melimpah untuk pasar ekspor.
Dalam wawancara khusus usai acara, Hengky Wijaya, Komisaris PT. Pacific Blue Ocean, menyatakan komitmennya memberdayakan nelayan lokal dan membangun sistem yang memungkinkan ekspor ikan langsung dari Saumlaki.
Hengky Wijaya menjelaskan bahwa Tanimbar terletak di WPPNRI 718, sebuah wilayah yang dikenal sebagai lumbung ikan dengan sumber daya perikanan tangkap dan budidaya yang melimpah
“Tanimbar siap ekspor. WPP 718 di Kepulauan Tanimbar memang merupakan daerah lumbung ikan,” tegas Hengky.
Namun, ia mengakui masih ada beberapa hal yang perlu diubah untuk mendorong semangat nelayan.
Selama ini, hasil tangkapan nelayan belum dimanfaatkan secara maksimal karena sistem logistik yang tidak efisien. Biaya pengiriman ikan ke Jakarta atau Surabaya yang sangat tinggi memberatkan nelayan dan menekan harga jual.
“Bukan pengusaha tidak mau beli dengan harga tinggi, tapi sistem saat ini masih membebankan biaya transportasi yang luar biasa kepada nelayan,” jelasnya .
Sebagai solusi, PT. Pacific Blue Ocean menawarkan pendekatan baru yang revolusioner.
Ekspor langsung dari Saumlaki dengan menghilangkan kebutuhan pengiriman ikan ke Jakarta atau Surabaya sebelum diekspor, sehingga memotong biaya logistik signifikan.
Selain itu peningkatan harga jual ikan dengan mengurangi biaya infrastruktur, harga jual ikan di tingkat nelayan diharapkan naik, yang akan meningkatkan semangat dan kesejahteraan nelayan.
Selanjutnya Ocean Fisher akan melakukan pengolahan hasil tangkapan menyeluruh dengan mencari solusi untuk semua jenis hasil tangkapan, termasuk ikan kecil yang bisa diolah menjadi produk bernilai tambah, sehingga tidak ada ikan yang terbuang.
“Kita akan buktikan, Tanimbar akan bisa ekspor ikan,” tegas Hengky dengan penuh keyakinan.
Komitmen ini sejalan dengan perkembangan infrastruktur di Tanimbar. PT. Ocean Fisheries juga telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan ikan dan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage) di Pelabuhan Ukurlaran yang direncanakan dapat menyerap tenaga kerja lokal.
Sejalan dengan itu, kesiapan Tanimbar didukung oleh pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah meresmikan Pelabuhan Perikanan Ukurlalan sebagai Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di Saumlaki .
SKPT dilengkapi dengan dermaga, tempat pelelangan ikan, pembuat es balok, dan gudang pendingin bersuhu sangat rendah (-25°C hingga -35°C) yang dapat menampung hingga 100 ton hasil perikanan. Fasilitas ini menjadi infrastruktur krusial untuk mendukung kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang akan diberlakukan mulai 2025 .
Kehadiran investor seperti PT. Pacific Blue Ocean diharapkan dapat menyerap hasil tangkapan nelayan setempat, memberikan nilai tambah, dan membuka lapangan kerja baru, sehingga pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanimbar.
Dengan komitmen berbagai pemangku kepentingan dan dukungan infrastruktur yang memadai, Tanimbar sedang menuju babak baru sebagai penghubung penting bagi produk perikanan Indonesia ke pasar global.
(TT 10)
Arui Das, Mediatifatanimbar.id – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana C. Ratuanak, menghadiri langsung…
Larat, Mediatifatanimbar.id – Dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang aman dan…
Saumlaki, Mediatifatanimbar.id — Kecamatan Wuarlabobar menampilkan budaya khas leluhur Tanimbar bertema “Dapur Tempo Dolo Orang…
Arui Das, Mediatifatanimbar.id — Ketua TP-PKK Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Ny. Sheren Amelinda Jauwerissa, bersama jajaran…
Saumlaki, Mediatifatanimbar.id — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku berlangsung meriah…
Alusi Bukjalim, Mediatifatanimbar id - Pembangunan 6 ruangan baru dan rehabilitasi 5 ruangan lama SMP…