Uskup : Gereja Ikonik Tanimbar Berdiri Atas Dasar Iman Katolik dan Budaya

April 8, 2025
IMG-20250408-WA0003

Saumlaki, MediaTifaTanimbar.id – Uskup Diosis Amboina, Mgr. Seno Ngutra, menegaskan bahwa pembangunan Gereja Katolik Ikonik Tanimbar dilandasi oleh iman Katolik yang kokoh serta kekayaan budaya Tanimbar. 

Hal ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif bersama Mediatifa Tanimbar di Pastoran Hati Kudus Yesus Olilit Barat, Minggu (6/04/2025).

Uskup didampingi oleh Vikaris Episkopal Wilayah Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya, Pastor Ponsianus Ongirwalu.

Menurut Mgr. Seno, umat Katolik di Kepulauan Tanimbar secara konsisten menghidupi devosi kepada Kristus Raja maupun Bunda Maria dari kampung ke kampung dan paroki ke paroki tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Gereja ini, katanya, akan menjadi simbol iman sekaligus identitas budaya masyarakat Tanimbar.

“Saya merindukan keterpaduan yang kuat antara iman Katolik dan budaya. Gereja ini nantinya akan menampilkan warna, ukiran, dan ornamen khas Tanimbar,” ungkapnya.

Menurutnya, Gereja Ikonik Tanimbar akan dibangun dalam bentuk sebuah perahu besar, yang melambangkan kesatuan dan perjalanan iman orang Tanimbar menuju Kerajaan Surga. Simbol ini diharapkan menciptakan rasa memiliki bagi seluruh masyarakat Tanimbar, baik yang tinggal di kampung halaman maupun yang merantau.

“Siapa pun orang Tanimbar, dari mana pun datangnya, harus bisa berkata: ‘Gereja ini milik saya,’” tegas Uskup.

Rencana pembangunan gereja ini ditempatkan di jalur utama kota Saumlaki. Selain menjadi pusat ibadah, gereja ini juga diharapkan memperindah wajah kota dari sisi religius dan budaya, serta menjadi daya tarik bagi siapa saja yang berkunjung ke Tanimbar.

Uskup Seno menekankan bahwa gereja ini tidak akan menjadi milik satu paroki tertentu, tetapi akan menjadi paroki baru yang terbuka bagi seluruh umat, termasuk dari paroki-paroki lain seperti Larat, Alusi dan lainnya. Lebih dari itu, meski dibangun oleh umat Katolik, gereja ini akan terbuka bagi siapa saja yang ingin berdoa, tanpa memandang agama.

“Saya ingin pembangunan ini menjadi inisiatif bersama. Setiap umat wajib berpartisipasi aktif, baik secara moril maupun materiil,” tambahnya.

Mgr. Seno mengingatkan bahwa gereja yang sesungguhnya bukan hanya bangunan fisik, tetapi iman yang hidup dalam hati umat.

“Gedung itu tampak, tetapi Yesus yang kita pelihara dalam hati itulah inti dari iman Katolik kita,” pungkasnya.

Pelantikan Panitia Pembangunan

Pada Sabtu (5/4/2025), dalam Perayaan Ekaristi Kudus yang meriah di Gereja Katolik Paroki Santo Mathias Saumlaki, Mgr. Seno secara resmi melantik Panitia Pembangunan Gereja Katolik Ikonik Tanimbar. Misa ini dihadiri seluruh imam di wilayah Kevikepan Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya, para suster, serta ribuan umat.

Turut hadir pula Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa; Wakil Bupati dr. Juliana Chatarina Ratuanak; Ketua DPRD Richie Laurens Anggito; serta sejumlah pejabat Pemerintah Daerah.

Makna Simbolik Gereja Ikonik

Pastor Ponsianus Ongirwalu menyampaikan bahwa gereja yang dirancang berbentuk perahu besar ini merupakan simbol kebersamaan dan perjalanan iman umat Tanimbar.

“Makna di balik gereja ini adalah bahwa Tanimbar adalah daerah misi, tempat toleransi dan dialog hidup. Nuansa adat dan struktur budaya Tanimbar harus tampak dalam ikon gereja ini,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya inkulturasi iman Katolik dengan budaya lokal agar gereja ini benar-benar menjadi rumah bersama yang menyatukan iman dan tradisi.

“Iman yang dibangun di balik gereja ini adalah perpaduan antara kekatolikan dan adat. Inilah bentuk nyata inkulturasi untuk masa depan Tanimbar.” pungkasnya .

(TT-03)

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?