Pengamat : “Diplomasi Strategis Bupati Tanimbar Di Darwin Merupakan Peluang Ekonomi dan Pariwisata”

Saumlaki, mediatifatanimbar.id – Kunjungan resmi Bupati Kepulauan Tanimbar ke Kota Darwin, Northern Territory, Australia, baru-baru ini dinilai sebagai langkah diplomasi politik yang strategis sekaligus kebijakan yang patut diapresiasi. Di tengah kondisi ekonomi daerah yang masih lesu dan angka kemiskinan ekstrem yang mencemaskan, inisiatif ini membuka peluang kerja sama luar negeri yang telah lama tertidur.

Menurut Drs. Joseph Malindar, M.Si, mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara Barat (kini Kabupaten Kepulauan Tanimbar), hubungan antara Saumlaki dan Darwin sesungguhnya memiliki fondasi kuat secara historis. Hal ini tertuang dalam Deed of Acknowledgment (DoA), dokumen legal kerja sama antarpemerintah (G to G) yang telah ditandatangani sejak lebih dari satu dekade lalu, namun nyaris terlupakan dalam 15 tahun terakhir.

“Kunjungan ini bukan sekedar diplomasi politik, tetapi membuka kembali peluang emas untuk menindaklanjuti DoA menjadi kerja sama konkret antarlembaga, baik pemerintah maupun LSM kedua kota,” ujar Malindar di Saumlaki, Selasa (17/6/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menindaklanjuti minimal 10 bidang kerja sama yang telah disepakati dalam DoA, demi membangkitkan potensi ekonomi lokal, terutama melalui sektor pariwisata. 

Menurutnya, selama menanti beroperasinya Proyek Strategis Nasional Blok Masela pada 2030, sektor pariwisata harus menjadi “backbone of economic growth” atau tulang punggung pertumbuhan ekonomi Tanimbar.

“Tanimbar memiliki dua kekuatan utama yaitu migas dan pariwisata. Kita tidak bisa terus-menerus menunggu, sektor pariwisata harus kita dorong sekarang sebagai leverage of economic growth, sekaligus upaya mengatasi kemiskinan ekstrem yang masih menghantui,” tambah Malindar.

Ia juga berharap bahwa kerja sama dengan Darwin tidak semata terbatas pada isu lintas batas nelayan Tanimbar yang kerap menjadi sorotan di perairan Australia. Justru, inisiatif yang muncul dari Pemerintah Kota Darwin ini perlu dikembangkan menjadi jejaring kerja sama ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan yang saling menguntungkan.

Di akhir pernyataannya, Malindar mengapresiasi keberanian langkah awal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang kembali menghidupkan relasi dengan Darwin, sembari berharap agar langkah ini tidak berhenti pada seremoni, tetapi berlanjut dalam kebijakan nyata yang berdampak bagi rakyat.

“Terima kasih Pak Bupati. Semoga inisiatif awal ini akan meluas dan membawa sinar baru bagi Tanimbar ke depan,” pungkasnya.

Kunjungan Strategis Bupati Kepulauan Tanimbar ke Darwin Australia

Seperti diketahui, kunjungan Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa, ke Darwin pada 8 April 2025 lalu merupakan respons atas undangan resmi Pemerintah Darwin, bukan inisiatif pribadi atau sekedar perjalanan seremonial. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Brampi Moriolkossu mengatakan, agenda utama adalah membahas isu penangkapan ikan ilegal oleh nelayan Indonesia di perairan Australia, termasuk dari luar Tanimbar, yang dinilai berpotensi merusak hubungan bilateral dan mengancam reputasi Indonesia di mata dunia.

Kunjungan ini juga membuka peluang kerja sama strategis di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, pertanian, kebudayaan, hingga rintisan internasionalisasi Bandara Mathilda Batlayeri. 

Pendekatan diplomasi daerah ini dinilai sebagai langkah konkret yang relevan dan visioner, serta sejalan dengan semangat lama hubungan “Darwin–Saumlaki” yang pernah terjalin dalam akta DoA (Deed of Acknowledgment); lebih dari 15 tahun lalu.

(TT-01)