Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaku, mediatifatanimbar
Heni, adalah salah satu pengusaha hasil laut termasuk Andon, bertempat di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, diduga menjadi mafia dimana dia telah menampung sejumlah pengusaha di salah satu gudang yang bertempat di Desa Sifnana, lokasi pasar baru desa Sifnana, berita ini diturunkan berdasarkan hasil pantauan wartawan media ini, Selasa (05/09/23)
Setelah ditelusuri media ini, saat pemilik lahan yar-yaru, mendatangi Heni, guna menagih hasil labu di gudangnya sesuai kesepakatan bersama, ternyata Heni tidak berada ditempat, menghindar, dan pemilik lahan berusaha menghubungi via telepon, Heni pun menerima telepon, lalu kemudian mengundang, dengan maksud penyelesaian perjanjian tersebut, namun Heni pun bangkang tidak merespon baik untuk bertemu.
Pemilik lahan pun kecewa bercampur emosi, lalu berusaha menyita hasil teripang yang dijemur didepan gudang, yang terletak di pasar omele tersebut. Adu jotos pun hampir terjadi, namun dapat dilerai oleh beberapa wartawan yang berada dilokasi gudang tersebut. Penuturan pemilik lahan mereka apapun akan kembali dan bertemu Hani. Pungkasnya.
Lebih mengherankan lagi, Bangunan milik Heni tersebut, bisa ditempati lebih dari dua pengusaha, ini diduga salah satu cara untuk luput dari setoran kepada Pemerintah Daerah. Pengusaha-pengusaha yang menggunakan bangunan Heni, untuk berbisnis, sesungguhnya harus jadi perhatian serius pihak Pemerintah Daerah, namun sebaliknya, Pemerintah Daerah, dikelabui oleh seorang pengusaha wanita, yang diduga melindungi beberapa pengusaha tersebut
Heni, saat dihubungi wartawan, namun tidak merespon telepon wartawan. Hal tersebut menggambarkan, dan menunjukkan dugaan bahwa benar yang bersangkutan tentu mafia, melindungi sejumlah pengusaha yang tidak berijin.
“Hal ini, kiranya menjadi Pemerintah Daerah Kepulauan Tanimbar, dan kepada Dinas Badan lingkup pemkab Kepulauan Tanimbar yang berkompeten agar segera tindak tegas terhadap sejumlah pengusaha hasil laut di daerah ini yang belum memiliki izin resmi dan atau ilegal, sehingga kekayaan laut Tanimbar yang tentu menjanjikan ini sedikitnya adanya kontribusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).”
Reporter : (MTT. P1)
Editor. : Redaksi
