Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Yohanis Batseran, S.Sos. angkat bicara soal upaya Pemerintah Daerah Kepulauan Tanimbar mengatasi permasalahan para mahasiswa asal Tanimbar di Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) Cepu, Jawa Timur yang saat ini dikeluarkan dari asrama karena tunggakan sebesar Rp. 15 milyar lebih, Senin, 10/06/2024.pkl 10.32 wit
Kepada media ini, Batseran menyampaikan bahwa Pemda Kepulauan Tanimbar tidak tinggal diam terkait kondisi para mahasiswa Akamigas Cepu, menurutnya, saat ini meskipun para mahasiswa sementara berada diluar asrama namun aktifitas perkuliahan mereka tetap berjalan dengan baik, terang Batseran.
“Iya, benar bahwa kita punya tunggakan sebesar Rp.15 milyard lebih yang menyebabkan anak-anak kita sementara dikeluarkan dari asrama.” Ujar Batseran.
“Kita sudah berkomunikasi dengan Direktur PEM Akamigas untuk memberikan kelonggaran kepada anak-anak kita. Pihak Akamigas tidak menuntut untuk membayar seluruhnya. Asalkan ada niat baik dari Pemerintah Daerah.” Lanjut Batseran.
Lebih lanjut Batseran menyampaikan bahwa Pemda Kepulauan Tanimbar sudah menganggarkan Rp. 3 milyar untuk membayar sebagian tunggakan.
“Dalam APBD Tahun Anggaran 2023, kita sudah anggaran Rp. 3 milyard pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Tanimbar melalui DAU peruntukan bidang pendidikan. Saat ini sudah diajukan SPM untuk permintaan Rp. 3 milyard tersebut. Dan sesuai hasil koordinasi kami dengan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kepulauan Tanimbar, kemungkinan hari ini sudah diproses.” Ulas Batseran.
Batseran berharap jika realisasi pembayaran 3 milyar sudah dilakukan, anak-anak mahasiswa Akamigas asal Tanimbar sudah bisa kembali tinggal di asrama, tutupnya
Reporter : ( TT 03 )
Editor. : Redaksi
