Lakukan Investigasi Tak Segampang Bicara, Seorang Wartawan Harus Paham Aspek Hukum Dalam Bentuk Informasi

July 5, 2024
IMG_20240705_180544

Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar 

Saumlaki- mediatifatanimbar.id-
Jika ingin belajar cara menjadi seorang investigator, kursus Essential Investigator, agar memiliki ketrampilan untuk melakukan investigasi, sehingga meningkatkan kesadaran akan isu-isu penting dan memberikan pengetahuan dasar untuk terampil praktik yang memadai, namun kalau hanya bicara, apa hasilnya.

Wartawan Muda itu mengatakan, aspek investigasi yang perlu dipahami sebagai berikut ; pencarian fakta, penulisan laporan, kerahasiaan, pencatatan, ketrampilan wawancara, mendengar secara aktif, ketidakberpihakan, poin-poin ini penting untuk diketahui serta diamalkan, bukan menjadi seorang wartawan, mengantongi kartu pers, lalu seenaknya tabrak, terjadilah penilaian khusus terhadap cara kerja sesuai tugas.

Jems, yang juga salah satu wartawan muda sesuai kompetensi, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini, menyentil terkait kerja Jurnalis. Menurutnya, Jurnalisme berbasis data adalah masa depan, jurnalis harus paham data. Dia mencontohkan, dulu kita bisa mendapatkan berita saat ngobrol dengan orang lain di BAR, dan mungkin masih bisa melakukannya dengan cara itu. Namun, kini kita juga harus meneliti data dan membekali diri dengan berbagai alat untuk menganalisisnya dan memilih hal yang menarik, serta menjaga prespektif, membantu orang dengan benar-benar melihat dimana semuanya saling terkait, dan apa yang sedang terjadi.

Dia juga menyinggung harus dapat memahami aspek hukum. Dalam aspek hukum seorang jurnalis penting untuk memahami beberapa hal. Diantaranya; bentuk informasi, proses pengambilan informasi, dan perlindungan nara sumber, jika kurang atau tidak memahami akan menjadi permasalahan, hal ini diharapkan menjadi dasar bagi kita sehingga tidak disalah artikan sebagai sesuatu yang penafsiran saja.

Singgungnya juga, di sektor publik, akademisi, maupun industri swasta, melakukan investigasi yang adil dan menyeluruh menjadi semakin penting. Apapun bidangnya, jika pencarian fakta tidak dilakukan dengan benar atau proses investigasi tidak adil, konsekwensinya bisa sangat-sangat buruk yang membuat organisasi melakukan investigasi terekspos, dengan kredibilitas dan reputasi yang hancur.

Lanjutnya, oleh karena ketidakseimbangan informasi, bukan kurangnya informasi, tetapi ketidakmampuan untuk menerima dan memprosesnya dengan kecepatan volume yang diterima. Jurnalisme data yang baik membantu memerangi ketidakseimbangan informasi, jelasnya.

Memahami bentuk informasi menjadi hal yang wajib dilakukan sebelum seorang jurnalis turun ke lapangan untuk melakukan penelitian. Apakah informasi yang sedang dicari merupakan informasi benar, tidak hoax, atau informasi tersebut bagian dari informasi dikecualikan, bukan informasi publik, ini catatan, soalnya pasal tentang berita bohong, kabar tidak pasti, tidak lengkap, dan berlebihan dalam Undang-Undang RI No.1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana, jelasnya.

( Elias J. Masela.)

Editor : Redaksi 

RELATED POSTS

error: Content is protected !! Call : PT. MediaTifa Tanimbar
Hubungi Kami ?