Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Ketua Yayasan Sorsilai Simon Lololun, S.AP didampingi Pengurus Yayasan mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon yang digelar oleh Yayasan Sorsilai dengan mengusung tema “Kerusakan Hutan di Hulu, Memanen Bencana di Hilir,”dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang semestinya jatuh pada tanggal 28 November, namun terkendala karena beberapa agenda penting seperti pesta demokrasi. Juga karena kondisi alam (curah hujan cukup tinggi) sehingga kegiatan penanaman pohon baru dapat terlaksana di hari ini, Kamis 19/12/2024 bertempat di Weymomolin, petuanan desa Ilngei Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Kegiatan aksi menanam pohon dan sarasean ini berkat dukangan dari SKK-Migas Papua Maluku (Pamalu), kontraktor yang bekerja sama dengan KKKS INPEX Masela dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Saumlaki,” ungkap Simon selaku Ketua Yayasan Sorsilai.
Menurutnya, giat ini menjadi ajakan nyata bagi semua pihak pemangku kepentingan untuk bermenung dan berefleksi tentang kondisi hutan yang mengakibatkan kekeringan yang dialami masyarakat Tanimbar di hilir.
“Pasokan air kurang sebagai dampak dari kerusakan hutan karena penebangan secara secara ilegal dan legal. Dalam diskusi tadi sesungguhnya dapat melahirkan berbagai ide dan pikiran yang bermanfaat bagi pemeliharaan hutan Tanimbar, baik yang disampaikan ke pemda, penegak hukum dan kepada kami selaku LSM yang tentunya selalu konsen dan peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.
Dirinya memaparkan bahwa format kegiatan yang dilakukan di saat ini, selain menanam phon tetapi juga melakukan kampanye lingkungan.
“Tujuannya adalah mengajak masyarakat luas untuk melihat kerusakan hutan. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah tetapi menjadi tanggung jawab bersama yang perlu digelorakan dalam setiap aksi,” tandas Lolonlun.
Saat ditanya terkait jenis anakan pohon yang diprioritaskan, dirinya menyampakan ada dua jenis pohon yang mejadi prioritas. Pohon kehutanan dan pohon buah.
“Karena Yayasan Sorilai dalam beberapa tahun terakhir selalu mendorong adanya program agroforesten di sejumlah desa di daerah ini.” Terang Simon.
Dirinya mengatakan, masih juga ada kegiatan serupa pada lokasi yang berbeda.
“Rencana agenda berikut adalah aksi serupa untuk jenis pohon mahoni dan terambesi. Rencananya akan ditanam di desa Olilit dan Bomaki. Di desa Olilit akan dilakukan penyulaman karena ada anakan pohon yang memang sudah ditanam namun tidak tumbuh (mati). Jumlah anakan pohon mahoni dan trambesi kurang lebih 500an sedangkan minggu depan akan diserahkan jenis anakan pohon buah kepada penggerak PKK desa Bomaki kurang lebih 300san pohon, antara lain jenis anakan pohon nangka, salak, advokad dan manga,” tutupnya.
(TT-03)