Waspada ! Kasus Malaria Meningkat di Kormomolin. Stok Obat Kosong

Saumlaki, MediaTifaTanimbar.id – Musim hujan kembali membawa tantangan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, terutama di Kecamatan Kormomolin, dengan meningkatnya kasus malaria pada Januari 2025. 

Kepala Puskesmas Kecamatan Kormomolin, Laurensius Laiyan, mengungkapkan bahwa jumlah pasien malaria bertambah signifikan, mencapai 24 kasus di tiga desa.

“Bulan Januari, peningkatan kasus malaria 24 orang di Kecamatan Kormomolin. Tersebar di 3 desa. Tertinggi di Desa Kilmasa ada 15 pasien, Desa Lorwembun 6 pasien, dan Desa Lumasebu 2 pasien,” terang Laurensius saat ditemui wartawan Tifa Tanimbar, Kamis (6/2/2025).

Kendati jumlah pasien meningkat, Puskesmas Kormomolin mengalami kendala serius, yakni kekosongan stok obat malaria. Akibatnya, pengobatan hanya dapat diberikan untuk meredakan gejala yang muncul.

“Kami kewalahan soal obat karena di Dinas Kesehatan Kabupaten, stok obat kosong. Kami hanya menangani pengobatan gejalanya saja. Misalnya panas, diberi obat paracetamol untuk menurunkan panas dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” bebernya.

Menurut dia, pihaknya telah melaporkan kekosongan stok obat ke Dinas Kesehatan, dan Dinas Kesehatan menyatakan akan mengupayakan pengadaannya secepat mungkin.

Laurensius Laiyan menjelaskan bahwa beberapa faktor menyebabkan peningkatan kasus malaria, seperti faktor internal yaitu akibat banyak genangan air akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir dan menjadi tempat tinggal bibit malaria. 

“Selain itu, disinyalir juga ada kasus impor dari warga positif malaria yang datang dari luar daerah,” bebernya.

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, pihak puskesmas telah melakukan beberapa langkah penanganan, seperti intervensi medis terhadap pasien positif berdasarkan gejala yang muncul dan hasil pemeriksaan.

Kemudian, dilakukan itervensi lingkungan dengan mengunjungi rumah-rumah pasien positif dan menganjurkan keluarga mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta berkoordinasi dengan pemerintah desa agar seluruh warga ikut serta dalam pembersihan lingkungan permukiman.

(TT : 06)