Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Saumlaki, mediatifatanimbar.id-
Pelaksanaan Kejuaraan Nasional Pencak Silat yang digelar sejak Tanggal 11 -13 September 2023 di Solo menyisihkan rasa kecewa segenap Pengurus Pencak Silat Kepulauan Tanimbar.
Pasalnya Atlit binaan IPSI Kepulauan Tanimbar Aikal Luanmasar (peraih medali EMAS pada ajang POPMAL IV Tahun 2022 kemarin), yang juga berprofesi sebagai Polisi di Polres Kepulauan Tanimbar akhirnya harus gigit jari dan tidak dapat mengikuti Ajang Kejurnas PON di Solo.
Keterangan yang diterima media ini, Kamis (12/10/2023), ketidak-ikutsertaan atlit tersebut dikarenakan proses pemberian izin yang amat berbelit dari Instansi Atlit tersebut bekerja, yakni Polres Kepulauan Tanimbar.
“Kami sudah menyampaikan Surat permohonan Izin yang dikeluarkan oleh Pihak IPSI Tanimbar dan IPSI Maluku kepada Kapolres Kepulauan Tanimbar tetap tidak diindahkan. Kami juga sudah berkoordinasi secara internal dengan bertatap-muka secara langsung pengurus IPSI Tanimbar dengan Kapolres Tanimbar pun tidak mendapat respon positif”, tutur Marsel Kalom Romrome, Sekretaris IPSI Kepulauan Tanimbar.
Lanjut Sekretaris PSI, kami kemudian meminta bantuan ke KONI Maluku. Pada akhirnya, izin bersyarat dikeluarkan oleh Kapolres Tanimbar. Tetapi sayang, karena proses yang berbelit, mengakibatkan atlit terlambat sampai di tempat pertandingan dan dinyatakan kalah (diskualifikasi) sesuai dengan Surat Keterangan yang kami terima. Jujur, mewakili seluruh Pengurus IPSI Tanimbar kecewa atas kegagalan atlit kami.
“Ya, kami sangat kecewa dengan proses izin yang begitu berbelit di lembaga Polres Tanimbar. Kita sama-sama bermitra untuk saling mendukung memberikan yang terbaik bagi daerah ini, bukan hanya untuk keamanan dan ketertiban, tetapi juga untuk bidang-bidang lainnya, termasuk olahraga”, tuturnya.
Lanjut sekretaris IPSI Tanimbar itu, Hajatan Kejurnas Silat kan hanya sebentar, 3 – 4 hari. Dan kami yakin tidak mengganggu tugas utama atlit kami sebagai Anggota POLRI.
“Seharusnya Kapolres memberikan izin, karena olahraga silat amat berguna juga bagi pengembangan karir atlit kami.”
Senada dengan itu, Kepala Pelatih Anwar Tempone yang dikonfirmasi juga mengungkapkan kekecewaaannya.
“Coba dibayangkan, saya dan atlit sudah melakukan TC mandiri selama 2 bulan. Kami mencoba membagi waktu latihan, terutama di bulan Agustus. Karena atlit mendapat tugas khusus sebagai pelatih Paskibra. Dan itu dilakukan dengan baik. Bahkan terpantau oleh Pimpinannya di Polres. Kalau memang tidak diizinkan, sejak awal sudah dikonfirmasi, jangan seperti ini.”
Bagi sang pelatih, ketidak-wakilkan anggota silat dalam kejurnas di Solo menyebabkan Bukan Cuma atlit yang dirugikan, tetapi IPSI Tanimbar dirugikan, IPSI Maluku dirugikan bahkan KONI Maluku dirugikan.
“Kita berharap keadaan seperti ini tidak terulang lagi. Kita siap bekerja sama untuk mendukung program-program pemerintah dengan segala sumber daya yang kita miliki, terutama SDM yang kita bina dalam kelompok dan organisasi kita masing-masing”. Tutup Marsel.
Reporter : MTT.01
EDITOR : Redaksi