Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Tentu ada niat baik dari pihak pemerintah melalui PU Ciptakarya Provinsi Maluku untuk segera membongkar bangunan SD Negeri 1 Saumlaki yang bertempat di jantung kota Saumlaki untuk bangun gedung baru. Hal ini tentu mendapat sorotan tajam serta polemik bagi para orang tua murid serta sejumlah pemerhati pendidikan.
Menurut salah satu pemerhati pendidikan yang enggan menyebutkan namanya menyatakan bahwa, gedung SD Negeri 1 Saumlaki tentu masih sangat layak untuk di manfaatkan demi pemberdayaan pengembangan pendidikan. Ungkapnya kepada wartawan media ini bertempat di ruang Kantor Redaksi Media Tifa Tanimbar Rabu 11/10/2022 pkl 13.15 wit
Menurut dia, jika bangunan tersebut dipaksakan bongkar untuk bangun gedung baru tentu sangat tidak menguntungkan dan juga terjadinya pemborosan keuangan negara.
Hasil pantauan dari pihak PU provinsi Maluku terhadap bangunan SD tersebut sesudah terjadinya pasca gempa di kala itu, tentu saja sangat di hargai, namun lalu tidak di paksakan kehendak untuk harus segera di bongkar. Hal ini, harus melalui suatu kajian yang matang dan benar-benar profesional sehingga lalu tidak merugikan generasi penerus yang sementara mengenyam pendidikan pada SD Negeri 1 tersebut. Kata dia, proses pembangunan gedung baru tidak semuda membalik telapak tangan, apa lagi lokasi tersebut sangat tidak layak untuk olah gerak, tuturnya.
Selanjutnya, Sejumlah pemerhati pendidikan didaerah ini menyatakan bahwa, hasil survei dari sejumlah dinas terkait yang berkompeten baik dari pihak Provinsi Maluku maupun Kabupaten setuju saja untuk bangun gedung baru, “Tetapi harus bangun di lahan yang baru.” Mengapa?
Ketika di kaji secara normal terkait Lokasi SD Negeri 1 tersebut, tentu sudah tidak layak lagi untuk proses pengembangan pendidikan sebab lokasi tersebut sangat sempit.
Juga perlu di ketahui bahwa, pada SD N tersebut, jumlah siswa yang tertampung sudah mencapai 400an anak, dan dibagi dalam 16 rombongan belajar (rombel) belum juga ditambah dengan tenaga guru kurang lebih 30an orang, tentu saja ruang gerak untuk pengembangan pendidikan untuk saat ini sangat menyedihkan.
“Selain itu dirinya pun mengatakan bahwa, Salah satu contoh kongkrit yang belakangan ini tejadi pada SD tersebut adalah ketika Sekolah melakukan upacara bendera saja, kelas 1 dan 2 sangat sulit untuk dilibatkan karena akibat dari lapangan upacara tidak mendukung, apa bedanya bongkar dan bangun baru di tempat yang sama tentu hasilnya tetap satu tambah satu bukan dua melainkan tetap satu.”
Untuk itu, dimintakan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Kapulauan Tanimbar melalui Dinas pendidikan dan Kebudayaan agar lebih mengkaji lagi secara baik terkait lokasi SD yang ada dan jika berkenaan gedung SD Negeri 1 Kecamatan Tanimbar Selatan Kepulauan Tanimbar di bangun gedung baru pada lahan yang baru, agar memudahkan olah gerak para pelaku pendidikan, baik itu terhadap siswa maupun bagi para tenaga pendidik. Tutupnya.
Reporter : TT-03
Editor. : Redaksi