Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Saumlaki, mediatiratanimbar.id
Aktivis Tanimbar Utara secara tegas mengkritik pernyataan Nelson Sianressy SH. MH, yang dilansir media Online belum lama ini tentang Petrus Fatlolon (PF) mantan Bupati Kepulauan Tanimbar periode 2019 – 2022 akan kembali memimpin daerah berjuluk Duan Lolat ini dua periode.
Hal tersebut dikatakan Sony Hendra Ratiasa S. Hut, mantan anggota DPRD Maluku Tenggara Barat (MTB) yang juga adalah aktivis Tanimbar Utara (Tanut) kepada media ini Jumat (7/10/22), bahwa pernyataan Sianressy hanya untuk membesarkan hati PF dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang.
” Saya menilai, pernyataan Nelson Sianressy hanya untuk membesarkan hati Petrus Fatlolon dan merupakan pernyataan abal abal yang sulit dibuktikan karena tidak sesuai dengan fakta di lapangan terutama di kecamatan Tanimbar Utara sendiri, ungkap Ratissa kesal “.
Menurutnya, Sianressy harus jujur mengatakan kepada PF bahwa seluruh masyarakat Tanimbar Utara tidak pernah akan memilih sosok pemimpin seperti dia yang telah meninggalkan kesan negatif kepada rakyat Tanimbar utara terutama masalah utang material yang sampai saat ini belum terselesaikan dan banyak masalah yang sampai kini masih merupakan tanda tanya bagi karir politik PF pada pilkada nanti.
Dikatakan, kondisi daerah saat ini telah menunjukkan kegagalan PF sebagai bupati kepulauan Tanimbar terutama masalah utang janji kepada masyarakat yang sampai pada akhir masa jabatan sebagai orang nomor satu daerah ini, hanya merupakan isapan jempol belaka alias janji palsu. ” Jadi kalau Sianressy katakan bahwa dirinya sangat optimis PF akan kembali memimpin Tanimbar 2 periode adalah atas penilaian dirinya sendiri bukan masyarakat Tanimbar Utara, cela Ratissa.
Sementara itu ditempat berbeda Novi Manutilaa tokoh pemuda kecamatan Tanut juga mengkritisi pernyataan Sianressy karena sangat bertentangan dengan hati nurani masyarakat Tanut yang kini telah menyatakan sikap untuk mendukung putra Tanimbar Utara dalam pilkada 2024 mendatang bahkan tidak lagi merespon bakal calon yang namanya PF.
” Sebagai tokoh pemuda di ujung pulau yamdena ini kami sangat mencela pernyataan Sianressy yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Tanut. Bagi kami pernyataan tersebut hanya bersifat pribadi yang bersangkutan bukan sebuah aspirasi masyarakat, kata Manutilaa heran “.
Untuk itu Sianressy perlu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat Tanut dari desa Lelingluan yang seyogianya ikut bersama sama memperjuangkan hak masyarakat terutama masalah utang material yang sampai kini tidak pernah ada realisasi dan ini merupakan dasar utama masyarakat menolak PF, imbuhnya.
Reporter. (Amas).
Editor. Redaksi