Saumlaki, mediatifatanimbar.id – Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Pusat Jejaring Ivonasi Daerah (PUJA INDAH) yang diselenggarakan oleh Bappeda Kepulauan Tanimbar bekerja sama dengan Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi daerah pengakses PUJA INDAH.
Pada giat Bimtek PUJA INDAH yang digelar selama 2 hari (6-7 Juli 2025) tersebut, Bappeda Kepulauan Tanimbar menghadirkan 3 narasumber, berasal dari BSKDN, antara lain : Jonggi Tambunan, SE,M.Si (Analis Kebijakan Ahli Madya pada Pustrajakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintahan, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri), Garsy Marsada M. Simorangkir, SH, M.Tr.AP dan salah seorang putra daerah Tanimbar, Wellem Bendektus Abarua, S.STP, MM. Keduanya adalah Analis Kebijakan Ahli Muda pada Pustrajakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintahan, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri.
Hasil wawancara wartawan Tifa Tanimbar bersama salah satu narasumber, Garsy Marsada, memastikan bahwa kehadiaran dan pemanfaatan aplikasi PUJA INDAH akan sangat bermanfaat bagi inonasi layanan pubik dan peningkatan daya saing daerah.
“Aplikasi PUJA INDAH memiliki banyak kegunaan. Selain dapat diakses secara gratis oleh daerah, sanagat bermanfaat untuk peningkatan layanan masyarakat terutama di OPD-OPD yang terakses dengan PUJA INDAH,” ujar Garsy.
Garsy menyebutkan, perlunya Bimtek untuk memastikan pemahaman dan skil para tenaga operator PUJA INDAH.
“Para operator PUJA INDAH tentu harus dibekali dengan selain pemahaman, juga pengetahuan teknis aplikasi agar nantinya dapat mengakses aplikasi PUJA INDAH dengan baik,” jelasnya.
Dirinya menuturkan, aplikasi PUJA INDAH awanya diprioritaskan kepada daerah-daerah jangkau 3T, namun saat ini justru banyak daerah yang sudah mengoperasikannya.
Baca juga : https://mediatifatanimbar.id/daerah/buka-bimtek-puja-indah-bupati-tanimbar-tekankan-aspek-inovasi/
“Meski kita prioritaskan kepada daerah-daerah 3T, tapi saat ini sudah banyak daerah yang mengakses Aplikai PUJA INDAH. Sejak dirilis tahun 2018, yang hanya diikuti 45 daerah, data terakhir tahun 2024 sebanyak 177 daerah pengakses aplikasi PUJA INDAH (141 Kabupaten, 28 kota dan 8 provinsi),” jelasnya.
Dirinya berharap, dengan berbagai materi pemahaman dan latihan yang diberikan selama 2 hari Bimtek, nantinya dapat bermanfaat bagi para operator.
Meski nanti kembali ke Jakarta, pemantauan dan evaluasi akan selalu dilakukan secara berkala.
“Kehadiran kami bertiga di Tanimbar, tentunya kami berharap yang terbaik bagi Tanimbar, apalagi ada di antara kami anak asli Tanimbar. Kami akan tetap melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan aplikasi PUJA INDAH sungguh bermanfaat bagi Tanimbar,” ujar pria asli Batak tersebut.
Sebelum menutup pembicaraan, dirinya menyatakan, tidak merasa asing di Tanimbar karena ini kali kedua hadir di Tanimbar.
“Tahun 2020 saya sudah datang di Tanimbar, sempat bertemu keluarga Batak di Saumlaki karena saat itu bulan Desember, dan ada ibadah kumpulan keluarga Batak di sini. Orang Tanimbar ramah dalam pelayanan,” tutupnya.
(TT 04 & 05)