Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaki, mediatifatanimbar.id- Corporate Comunication Inpex menggelar cofee break bersama para wartawan Tanimbar dalam rangkah silahturami bertempat di rumah kopi hotel Beringin 2 Saumlaki Kepulauan Tanimbar pada, Senin, 12/8/2024 pukul 17.00 WIT.
Terdapat kurang lebih sekitar 60-an wartawan Tanimbar yang hadir pada giat coffee dari berbagai media. Para wartawan yang diberikan kesempatan untuk berbicara, menyampaikan berbagai usul, saran dan kritik kepada pihak Inpex.
Dalam penyampaian, beberapa jurnalis menilai, selama ini Inpex begitu tertutup terhadap kehadiran media, bahkan alergi terhadap kehadiran jurnalis. Komunikasi selama ini begitu vakum, tertutup sehingga berbagai program yang dibuat dan perkembangan yang terjadi, bahkan media-media di Tanimbar tidak pernah tahu, apalagi masyarakat umum.
Padahal, menurut pengakuan seorang wartawan senior, Yanti Samangun dari Media Sentral Politik, penghargaan yang pernah diterima oleh Inpex adalah juga hasil dari berbagai tulisan luar biasa insan pers.
Selain itu, para wartawan juga mengusulkan kepada pihak Inpex untuk menyelenggarakan giat UKW seperti yang pernah terjadi di tahun 2019.
Menanggapi berbagai usul, saran, masukan dan kritik ketiga pihak Inpex yang hadir (Aron, Evan dan Haji) menyampaikan bahwa ada niat baik untuk membenahi dan mengupayakan yang terbaik terhadap semua hal yang disampaikan.
“Dari sisi kronologis, jatuh bangun projek blok masela kita alami semua. Dari tahun 2016, ketika keputusan offshore ke onshore, terjadi pengurangan karyawan besar-besaran, banyak karyawan yang keluar dan ada yang bertahan.
Kami mendengar dan mencatat semua yang disampaikan. Kami akan berkoordinasi dengan pimpinan manajemen dan tetap meminta persetujuan dari SKK Migas sebagai perwakilan negara yang selalu lakukan pengawasan dan pengendalian terhadap semua aktifitas dari program2 yang dilakukan.” Ungkap Aron.
Lebih lanjut, Aron menyatakan hal-hal yang disampaikan sebetulnya bukan sesuatu yang baru.
“Ini bukan sesuatu yang baru. Ada yang menjadi bagian inpex secara khusus, ada yang harus digenjot bersama inpex, SKK Migas dan perusahaan migas yang ada di Papua dan maluku. Intinya kita buka ruang komunikasi karena ketika ada sesuatu yang mungkin saja dilihat oleh rekan-rekan pers tidak benar lalu ada niat baik untuk melakukan konfirmasi tetapi kami tidak memberikan ruang klarifikasi, sehingga timbul miskomunikasi dan salah paham disitu.” Akui Aron.
“Usulan rekan-rekan pers mohon diberikan kesempatan bagi Pak Evan untuk melakukan upaya komunikasi dengan pimpinan yang lebih tinggi agar dapat diakomodir. Sesuai pengalaman, apa yang telah diprogramkan tidak mudah untuk dieksekusi. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan agar kemudian dapat dieksekusi, misalnya soal UKW tidak hanya utk wartawan Tanimbar, tetapi harus mengakomodir seluruh wartawan Maluku dan Papua. Dan itu harus dibiayai oleh semua perusahan migas. Terkadang juga terbentur dengan pembiayaan dan akomodasi.” Lanjutnya.
Lebih lanjut, Evan selaku Corporate Comunication Inpex di Tanimbar memastikan akan menindaklanjuti segala pikiran para jurnalis.
“Semua usulan program yang kami buat yang tentu sebagian berasal dari pikiran dan masukan teman-teman, akan diajukan ke SKK Migas. SKK migas akan menentukan bisa atau tidak serta budgettingnya, program itu tepat untuk dilakukan atau tidak. Prinsipnya kita akan coba untuk pertahankan yang terbaik. Kita senang ada ruang komunikasi seperti ini, kita terima segala keluhan, usul saran yang disampaikan dan kita akan upayakan untuk selalu berbenah.” Ujar Evan.
Selain Aron dan Evan, Haji juga menyatakan bahwa ingin mengawali semua ini dengan komitmen untuk saling mendukung.
“Salah satu fungsi pertemuan ini selain untuk kita saling kenal, tetapi juga untuk menyaring segala aspirasi rekan-rekan media yang nantinya akan sebagai referensi dalam perumusan program-program. Intinya kami setelah bergabung lagi di Inpex, ingin mengawali semua ini dengan niat terjalinnya hubungan yang baik untuk kita saling mendukung.” Demikian ungkap Haji.
Reporter : (TT 06)
Editor : Redaksi