Berita Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Saumlaki, mediatifatanimbar.id-
Kebakaran membumi hanguskan ratusan hektar hutan dan kebun masyarakat Desa Marantutul, Kecamatan Wermaktian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sudah berlangsung sejak memasuki masa kemarau, pertengahan bulan Oktober yang lalu, terjadinya kebakaran tersebut tentu telah menyengsarakan masyarakat lemah.
Menyaksikan dahsyatnya api melalap hutan dan kebun warga yang terdiri dari berbagai jenis kayu kelas 1, tanaman pisang, kelapa dan lainnya turut terbakar.
Kepada media ini, Eliezer Kore 43 tahun, yang akrab disapa (Eli) selaku Sekertaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Marantutul, Kecamatan Wermaktian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, menyatakan Akibat kebakaran hutan dan kebun warga, mengakibatkan warganya jadi susah terkait masalah makan dan minum, Senin (06/11) pagi.
“Menurut dia, akibat kebakaran meluas, tentunya sudah menghanguskan segala kesiapan hidup warga masyarakatnya, akhirnya dirinya memohon kepada berbagai pihak terutama Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam hal ini, Dinas Sosial agar salurkan bantuan kemanusiaan demi mengatasi kesenjangan yang dihadapi masyarakat desa Marantutul, karena dirinya sudah prediksi masyarakat gagal panen akibat kebakaran tersebut dan pasti saja akan terjadi kelaparan secara menyeluruh di masyarakat,” terang Eli.
Sambung dia, masyarakat Desa Marantutul sangat mengeluhkan kondisi ini, akibat ribuan pohon pisang, kelapa, hasil kebun, rumah kebun dan lainnya adalah sebagai penopang hidup warga masyarakat, hangus ikut terbakar.
Adanya kebakaran tersebut masyarakat Marantutul pasrah jika mengharapkan makanan dari kebun sudah tidak mungkin, dan setiap harinya tidak ada pilihan lain untuk menghidupi keluarga hanya beras, untuk itu, dirinya memohon ke pihak Dinas sosial agar menjadi perhatian serius untuk memberikan sedikit bantuan bagi masyarakat lemah di desa Marantutul” imbuhnya.
Eli, juga berharap dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH) agar bisa membantu mengatasi penyebab kebakaran ini, selain itu dirinya bermohon agar kebakaran yang sudah meluas jauh ini dapat diatasi, tambah dia, dimana api terlihat siang dan malam menjalar mulai dari sepanjang jalan raya tembus sampai ke bibir pantai Desa Marantutul, tentu sangat menyedihkan dan sangat merugikan masyarakat.
“Kata dia, Asap di kampung begitu tebal sehingga sulit beraktifitas, seng dapa lia apa2, kalo pagi pi kebun, mata pedis, air mata malele, masyarakat yang ke kebunpun dipastikan kembali ke desa dengan wajah yang hitam akibat polusi asap kebakaran tersebut”
tutupnya.
Reporter : (MTT-08)
Editor. : Redaksi