Saumlaki, mediatifatanimbar.id-
Selasa 04/04/2023
Euforia penolakan atas Timnas U20 Israel ke Indonesia oleh sebagian masyarakat Indonesia telah berakibat pada Keputusan Indonesia Batal sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan Piala dunia U20 tersebut.
Menyimak gemuruhnya aksi penolakan dari berbagai elemen masyarakat Indonesia, tersimpul adalah sentimen sekatarianisme yang lebih dominan. Semangat Nasionalisme yang dibingkai dalam amanat UUD 1945 dirasakan hanya sebagai pembungkus aksi penolakan tersebut.
Lantas apa dasar utama aksi penolakan yang digelorakan berbagai kelompok tersebut? Selain dari pada alasan kemanusiaan dan rasa solidaritas Indonesia kepada bangsa Palestina, hal sebenarnya sangat sederhana.
Indonesia hanya memiliki gaung atau gorong solidaritas, sebaliknya Bangsa Yahudi sudah melaksanakan solidaritas kemanusiaan itu secara utuh. Apa maksudnya? Sewaktu waktu Indonesia show force pidato bela Palestina, kumpul donasi untuk dikirim ke Palestina yang kadang-kadang lebih banyak jatuh ke tangan orang yang salah. Apa pasalnya?
Situasi kekerasan yang terjadi hampir 4 dekade ini pemicunya adalah orang Palestina sendiri. Sebut saja kelompok Hamas dan kelompok Fatah. Kedua kelompok ini termanifestasi sebagai dua Faksi yang saling berebut kuasa atas bangsa Palestina. Dengan demikian secara kasatmata Warga Indonesia selalu menuduh Israel sebagai pelaku kekerasan. Hal yang benar yakni kekerasan-kekerasan yang terjadi adalah pertikaian yang terjadi antara Hamas dan Fatah yang sekarang menyasar pula ke wilayah Israel.
Pengalihan kekerasan dari wilayah Palestina ke Israel sering mendapat response dari Israel. Jadi dengan demikian baik Hamas maupun Fatah dapat keuntungan publikasi ke dunia Internasional dengan memutarbalikan fakta bahwa lebih banyak kekerasan dilakukan oleh bangsa Israel. Akan tetapi kenyataan sebenarnya amat terbalik.
Perlakuan Israel kepada Palestina sesungguhnya sangat manusiawi dan menunjuk rasa solidaritas yang sangat kuat. Israel pasok Air bersih dan Gas kepada Palestina. Pelayanan kebutuhan dasar yang sangat vital ini menunjuk pada tingkat solidaritas manusia yang sangat tinggi.
Jadi siapa sesungguhnya penindas Palestina? Israel telah tumbuh dan berkembang sebagai Bangsa yang kuat. Israel dari negara yang diclaim tidak punya wilayah, namun setelah diproklamirkan sebagai negara merdeka hingga saat ini telah berubah menjadi negara yg disegani sekaligus ditakuti. Penduduk Israel menurut data statistik 2021 berkisar 9.345.000 jiwa dengan luas wilayah hanya 22,145, kini telah berubah menjadi negara super power dunia. Israel adalah negara yang sangat maju di bidang Ilmu pengetahuan. Dari 170 peraih Nobel Ilmu Pengetahuan, 102 di antaranya adalah orang Yahudi.
Sebut saja Alberth Einstein penemu Teori Relativitas yg studi dan tinggal di Universitas Zurich, Thomas Alva Edison penemu bola lampu listrik, Leonard Kleinrock penemu Internet, Leny Page penemu mesin pencari Google. Ada Mark Zuckerberg penemu Facebook, Bill Gate penemu Michrodoft dan Andy Rubin pencipta Sistem kerja Android. Dengan data ini yakin kah kita bhw Israel adalah bangsa penjajah? Sejarah peradaban dunia modern telah mengakui bukti bahwa Israel telah menjadi garda terdepan dalam memajukan dunia melalui Ilmu Pengetahuan. Dengan demikian amat keliru jika kita menjust Israel sebagai bangsa penjajah dan penindas.
Lantas apa yang menjadi dasar penolakan Timnas U20 Israel? Sentimen Agama? Tampaknya Indonesia juga keliru menilai. Israel sangat toleran dan hidup rukun dan damai dengan kaum penganut Agama lain. Di Israel penganut Yahudi terbesar 74,2%, Muslim 17,8% dan Kristen 2%. Fakta ini menggambarkan bahwa sesungguhnya Israel bukanlah bangsa pembenci penganut agama yang berbeda.
Dengan demikian akar utama penolakan Infonesia yang terepresentasi pada banyak kelompok ialah sentimen golongan agama yang paling kuat.
Jadi tolak Israel datang ke Infonesia adalah kebencian atau Ketakutan.salam Waras.
(Poly Abeyaman )
Editor : Redaksi