Saumlaki, mediatifatanimbar.id– kejaksaan Negeri Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar rupanya telah mencium aroma tak sedap soal kasus dugaan perjalanan dinas yang tersebar pada beberapa SKPD kepulauan Tanimbar yang kini menjadi topik pembahasan pada masyarakat Tanimbar bahkan pihak Aparat Penegak Hukum (APH) telah menyasar beberapa SKPD yang diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi tersebut.
Kepada media ini, Kasi Intel Kejari Kepulauan Tanimbar mengaku telah mendapatkan informasi soal kasus dugaan penyimpangan uang negara tersebut bahkan pihak korps Adiyaksa ini telah memastikan bakal mengusut tuntas kasus-kasus tersebut dan siap menyeret oknum koruptor ke terali besi, bila memang dugaan kasus korupsi ini terbukti telah merugikan keuangan negara.
“Kami siap mengusut tuntas kasus dugaan perjalanan dinas fiktif bahkan kasus lainnya yang kini sedang dalam proses penyelidikan dan penyidikan, kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kepulauan Tanimbar Agung Nugroho SH kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (25/7/2022).
Dikatakan, terkait dengan berbagai kasus dugaan korupsi dengan menyasar beberapa SKPD yang perkaranya sedang diproses pada kejari Kepulauan Tanimbar sebelumnya mengaku terkejut setelah mendapatkan informasi tentang kasus dugaan penyimpangan tersebut. Kendati begitu, Kejaksaan Negeri Saumlaki ini berjanji tetap akan menelusurinya, namun tentunya usai menuntaskan sejumlah perkara kasus korupsi lainnya yang kini ditangani pihak Kejaksaan Negeri Saumlaki saat ini.
Diakui, bahwa tenaga penyidik yang ada di Kantor Kejaksaan Negeri Saumlaki sangat terbatas untuk menangani kasus-kasus korupsi yang masuk. Bahkan, diperlukan kerja keras untuk mendapatkan data serta barang bukti akurat untuk memproses kasus tersebut.
“Kita akan telusuri kasus tersebut, tetapi tidak dalam waktu dekat ini, karena sejak Januari hingga Juli 2022 ada sejumlah perkara korupsi yang sementara kita periksa, dan sidangnya akan berjalan dalam waktu dekat, bahkan semua perkara korupsi yang saat ini ditangan kejaksaan negeri Saumlaki akhir tahun ini semuanya harus tuntas, tandas Nugroho.
Reporter : Amas.
Editor. Redaksi.
